NARA-61

23.3K 1.4K 255
                                    

Happy Reading ❤








Aryan menatap kosong ke arah tv yang sedang menyiarkan acara kartun favoritnya, yaitu Upin dan Ipin. Rosi yang mendapati Aryan yang terlihat seperti orang bodoh menggelengkan kepalanya prihatin.

Ia teringat kejadian semalam, dimana ia berjanji akan membantu pria itu melupakan Clara. Sepertinya akan sulit, jika ia melihat bagaimana kondisi pria itu sekarang.

"Aryan, sumpah! Lo itu kayak cowok yang habis kehilangan keperjakaan, lo tahu nggak? Katanya lo mau lupain Clara, gimana sih?!" Rosi duduk disamping Aryan sambil menghidangkan secangkir kopi kesukaan pria itu.

"Ck... Susah Ros! Susah!!" Aryan mengacak rambutnya.

"Makanya usaha!!" Bentak Rosi.

"Lembek amat lo jadi laki, mending lo keluar sana, cari angin. Kali aja lo dapat cewek di luar sana." Saran Rosi.

Aryan menatap Rosi dengan alis terangkat. "Ngapain gue harus keluar rumah nyari cewek, kalau ada lo yang bisa bantuin gue?"

Tiba-tiba Aryan menyeringai, ia menatap Rosi semangat."Gimana kalau kita nikah? Terus kita skidipapap, terus punya anak. Kali aja dengan cara kayak gitu, gue bisa lupain Clara."

Rosi yang sedang membaca majalah fashion tersedak salivanya. Ia menatap Aryan horor, tanpa segan ia menempeleng Aryan menggunakan majalah yang ia baca.

"GILA LO YAH!!" Kesal Rosi. Saat ia ingin menjambak rambut Aryan, tiba-tiba suara bel berbunyi.

"Gue aja yang buka." Rosi bangkit berjalan menuju pintu utama. Saat ia membuka pintu, sudah ada gadis cantik yang berdiri disana.

"Hai!" Sapa gadis itu ceria.

"Hai, nyari siapa yah?"

"Apa ini rumah Aryanka Immanuel?" Tanya gadis itu dengan menggunakan aksen inggris.

"Iya. Kamu siapa yah?" Tanya Rosi.
Wanita itu menelisik penampilan gadis yang ada di hadapannya ini.
Satu kata yang mewakilinya, seksi.

"Aku Letta. Mantan pacar Aryan."

Rosi menatap gadis itu lekat. "Tampang kayak lo bisa jadi mantannya si bule bego itu? Hah!! Cantikan gue kemana-mana!" Ujar Rosi menggunakan bahasa Indonesia, ia menatap sinis gadis di hadapannya.

"Maaf, kamu ngomong apa?" Tanya gadis itu heran.

"Oh, aku bilang kamu itu cantik banget kayak bone barbie."

"Terima kasih. Aku memang cantik." Gadis itu tersipu malu.

"Tapi bohong." Gumam Rosi.

"Siapa sih? Orang minta sumbangan?" Aryan tiba-tiba muncul. Raut wajahnya memucat saat ia melihat siapa wanita yang kini tersenyum lebar padanya.

"Aryanka!"

*****

Calum menatap jengkel pada Nathan yang kini dengan kurang ajarnya berjalan sambil merangkul Clara erat.

"Pengen gue patahin lehernya!"
Geram Calum.

"Ck... Kamu itu possesive banget sama adik kamu. Biarkan saja Clara mencari kebahagiaan dia Calum. Jangan kamu kekang."

"Tapi itu Nathan pa! Papa tahu sendirikan gimana kelakuan dia dulu ke Clara!"

"So? Kita bisa apa kalau mereka saling mencintai? Kita bukan Tuhan Calum, kita juga bukan netizen yang selalu jadi biro jodoh dadakan buat jodoh-jodohin Clara ke siapapun." Ucap Bradley, ia menatap Calum yang terdiam.

NARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang