"Marah bukan berarti benci. Marah adalah salah satu cara untuk mengungkapkan rasa kecewa" ~Keana Chalondra.
Sesampainya di BrewBee Cafe, ternyata Selly sudah terlebih dahulu sampai karena takut kalau tidak kebagian tempat. Mereka langsung bercipika-cipiki kecuali Keana. Ia malah fokus pada seorang barista yang mengenakan apron hitamnya.
"Eh Mon, liat deh!" ucap Keana sambil menunjuk jarinya ke arah barista itu.
"Itukan Aksa, temen sekelas kita kan? Ya ampun Key ganteng banget kalo lagi serius kayak gitu, beda banget sama realitanya yang pendiem," ucap Mona.
Sontak Kinan dan Selly pun ikut menengok ke arah barista itu.
"Ya ampun itu sih bukan lagi, aduh nggak kuat gue pokoknya super ganteng!" ucap Kinan dengan histeris.
"Nggak tuh, biasa aja!" ucap Keana dengan nada ketus.
"Awas lo, ntar naksir baru tau rasa!" gurau Mona.
"Ya nggak lah."
"Emang dia satu sekolah sama kita? Kok gue nggak pernah lihat sih!" tanya Selly.
"Iya, dia sekelas sama gue. Dia anaknya emang pendiem dan nggak terlalu familiar juga disekolah. Dia itu saingan Key, yang dapet paralel 1 itu loh," ujar Mona dengan antusias.
"Udah deh nggak usah bahas itu lagi!" ujar Keana.
Seketika mood-nya jadi hancur gara-gara perkataan Mona. Ditambah lagi dengan kejadian tadi siang.
"Eh girls, kalian mau pesan apa? Biar gue yang pesenin sekalian," tanya Kinan.
"Ye modus lo, bilang aja lo mau liat Aksa dari deket kan?" Ejek Mona.
"Sok tau lo!"
"Gue mocchacino," ujar Selly.
"Gue sama Selly." tambah Mona.
"Lo apa Key?" Tanya Kinan.
"Gue macchiato," jawab Keana.
"Oke. Berarti Cappucino 1, Macchiato 1, sama Mocchacino 2."
"Iya bawel."
Kinan segera menyerahkan daftar pesanan itu ke meja barista.
Aksa rupanya tidak menyadari kehadiran temannya di cafe tempat ia bekerja. Cowok itu tetap fokus melayani pembeli tanpa memperhatikan mereka.
"Ohh, jadi ini alasan dia selalu ijin pulang duluan waktu latihan padus," gumam Keana dalam hati.
"Lo kenapa sih Key! daritadi muka lo ditekuk mulu? Gara-gara gue bilang paralel tadi?" tanya Mona.
"Iya! Hari ini gue bener-bener lagi badmood!" Jawabnya dengan kesal, "Lo tau nggak tadi gue itu mau kerkel padus eh malah nggak pada dateng kerumah gue! Ya gue sebel dong, mana yang dateng cuma Aksa lagi bikin gue tambah dongkol."
"Jadi tadi siang lo cuma berduaan? asyik dong jadi berasa nge-date," ucap Mona.
"Apa? Serius lo nge-date sama Aksa?" celoteh Kinan dengan keras.
"Jangan keras-keras dodol," ujar Keana sambil membekap mulut Kinan.
"Tuh pesenan dateng," ujar Selly.
"Gue nggak berduaan kok, ada Sheila juga," bantah Keana.
"Sheila yang anak tetangga lo itu?" Tanya Selly.
"Iya."
"Ya kan dia masih bocah Key, sama aja lo berduaan sama Aksa. Terus lo ngobrol apa aja sama dia?" tanya Mona.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introvert Boy [COMPLETED]
Teen FictionKeana tidak menyangka jika ia harus jatuh cinta pada seorang cowok introvert yang sangat kaku dan dingin. Ia benar-benar tak habis fikir jika first lovenya adalah cowok absurd seperti Aksa. Gadis itu merasa jika selama ini ia hanya mencintai sendiri...