48. Sucks

169 6 0
                                    

Setelah sampai rumahnya, gadis itu langsung masuk ke dalam kamar. Ia langsung melemparkan ponselnya ke atas bedcover-nya

"Kenapa sih gue harus ketemu sama dia..." Gerutu Keana. "Dasar cowok tukang PHP! Sebenarnya mau lo tuh apa sih?! Apa Lo belum puas buat gue baper. Kenapa lo juga deketin sahabat gue..."

Tak terasa air mata gadis itu tumpah. Tangisnya bercampur dengan amarah yang meluap-luap. Rasanya hati gadis itu terasa sakit. Ia benar-benar tidak kuat jika harus di hadapkan dalam situasi seperti ini.

🌸🌸🌸

Gadis itu sudah sampai di kelasnya. Seperti biasa, hanya ada dia dan Aksa yang berada di dalam kelas. Suasana tampak hening, Keana daritadi bersikap dingin kepada Aksa. Ia tidak mau hingga terlalu dalam mencintai cowok itu.

"Key..." Panggil Aksa.

Gadis itu sama sekali tak menjawab. Ia hanya diam saja, dia benar-benar tidak menggubris panggilan Aksa.

"Key..."

Sebenarnya gadis itu sangat ingin sekali menjawab panggilan suara bass dari Aksa. Tapi ia harus bisa menahannya.

"Keana..."

"Apa..."

"Lo budek ya, daritadi gue panggilin. Lo malah diem aja"

"Ya udah lo mau ngomong apa, nggak usaha pake basa-basi segala."

"Santai aja dong, nggak usah ngegas."

Rasanya gadis itu ingin sekali mencakar wajah Aksa sekarang juga.

"Key... Lo kenapa sih? Akhir-akhir ini kok jadi berubah gini?"

"Berubah? Harusnya lo tanya siapa yang berubah. Gue atau lo?" gadis itu langsung bangkit dari kursinya dan meninggalkan Aksa sendirian di kelas. Gadis itu melangkahkan kakinya menuju kantin. Daripada ia harus meladeni Aksa, mending ia memilih untuk makan di kantin.

Keana langsung memesan roti bakar kesukaannya dan hot coffe. Kebetulan tadi pagi ia tidak sempat sarapan. Tiba-tiba ada cowok yang duduk di bangku sebelah gadis itu.

"Hai Key..." Sapanya.

"Gaven... Ngagetin gue aja. Lo emang bener-bener kayak jailangkung ya di mana-mana pasti ada."

"Enak aja. Masak gue yang ganteng kayak gini disamaain sama setan."

Seketika tawa mereka berdua langsung pecah. Gadis itu bisa tertawa walaupun tidak dengan Aksa.

"PD banget sih lo muji diri sendiri."

"PD itu wajib, biar gampang kalo mau nembak cewek. Apalagi kalo ceweknya kayak lo."

Gadis itu langsung tersedak ketika mendengar perkataan dari Gaven.

"Lo barusan ngomong apa?"

"Nembak lo..."

Mata Keana langsung melotot dan wajahnya benar-benar menakutkan.

"Woiii... Santai aja dong mbak... Gue cuma bercanda kok..."

Setelah selesai makan, mereka berdua langsung kembali ke kelas. Dikelas sudah ramai karena sebentar lagi akan ada bel tanda masuk.

"Cie... Barengan... Dari mana lo berdua?" Tanya Mona.

"Lo jangan cemburu dong Mon... Gue sama Gaven nggak ngapa-ngapain kok. Kita cuma makan di kantin aja."

"Ya elah Key, santai aja kali."

🌸🌸🌸

Semakin hari, hubungan Aksa dan Keana semakin menjauh. Rasanya sudah tidak ada harapan bagi gadis itu untuk menjalin hubungan dengan Aksa. Bahkan setiap istirahat ia melihat Selly yang selalu datang ke kelas Keana untuk menyambangi Aksa. Setiap hari gadis itu harus melihat pemandangan tak sedap yang membuat hatinya terbakar.

"Udah lah Key... Nggak usah di pikirin. Mungkin Aksa bukan jodoh lo. Tenang Key, lo itu cantik pasti banyak yang mau kok."

"Masalahnya kenapa harus sama Selly? Sahabat gue sendiri. Padahal Selly tau kan kalo gue suka sama Aksa. Dia bener-bener nggak peduli sama perasaan gue."

Semenjak kejadian itu, persahabatan Keana dan Selly terasa renggang. Walaupun setiap istirahat mereka bertemu, tetapi mereka tidak pernah saling sapa.

"Come on Key... Masa gara-gara satu cowok persahabatan kita rusak sih."

"Tapi lo nggak tau rasanya jadi gue Mon. Lo ditusuk sama sahabat lo sendiri dari belakang. Ya walaupun gue sama Aksa belum jadian. Tapi dia harusnya tau dong..." Kata Keana dengan sebal. Gadis itu segera pulang meninggalkan Mona. Ia tak mau jika harus berdebat dengan sahabatnya lagi.

"Key... Tungguin... Jangan ngambek dong..."

🌸🌸🌸

Seperti biasa, hari ini adalah hari Jumat, Aksa harus mengajar anak-anak itu di rumah singgah.

"Sa, gue nebeng lo ya. Soalnya mobil gue lagi di servis," pinta Selly.

"Tapi Sel, gue mau ke rumah singgah dulu."

"Loh emang lo nggak ke cafe?"

"Nggak. Kan gue libur."

"Ya udah nggak papa. Gue ikut lo."

Akhirnya Selly ikut Aksa untuk pergi ke rumah singgah itu. Disana, mereka ternyata sudah di tunggu oleh anak-anak itu. Aksa dan Selly segera berjalan menuju anak-anak itu.

"Kak Aksa...." Kata anak-anak itu.

"Loh kok bukan kak Keana sih kak? Kak Key kemana kak? Kok sekarang nggak pernah ke sini lagi?" Tanya bocah itu.

"Iya kak... Kak Key kemana? Kita kangen banget sama kak Key..."

"Kak Keynya sekarang lagi sibuk belajar buat ujian. Kan sebentar lagi kakak ini mau ujian."

Mendengar perkataan Aksa, wajah anak-anak itu langsung lesu dan tidak bersemangat.

"Keana? Emang dia biasa ke sini juga?"

"Iya, Keana biasa bantuin gue ngajar anak-anak."

"Oh..."

"Oh iya adek-adek, ini namanya kak Selly"

"Hai adek-adek..." Sapa Selly.

Keana tak sengaja melewati jalan itu. Ia melihat Aksa dengan Selly sedang bersama anak-anak itu. Rasanya sesak, ia benar-benar tidak bisa melihat ini semua.

Padahal gadis itu sangat ingin mengajar anak-anak jalanan itu. Ia benar-benar rindu saat melihat anak-anak itu tertawa lepas ketika di ajarnya.

"Jadi, lo udah nemuin yang baru Sa? Lo tega banget sih PHP in gue..."

🌸🌸🌸

Selly sedari tadi terus memperhatikan Aksa mengajar. "Ternyata Aksa itu ganteng juga yah... Bahkan dia lebih ganteng dari Arga" batinnya.

"Sa... Masih lama ya? Gue gatel-gatel nih daritadi di gigitin nyamuk mulu," kata Selly. Bukannya membantu Aksa untuk mengajar, daritadi Selly malah menggerutu dan meminta Aksa untuk cepat menyelesaikan kegiatan mengajar untuk anak-anak itu.

"Sabar Sel, bentar lagi selesai kok," kata Aksa. "Emang bener-bener beda Keana sama Selly. Daritadi Selly malah marah-marah terus. Beda sama Keana yang bisa nyatu sama anak-anak," batin Aksa.

Setelah selesai mengajar, Aksa segera mengantarkan Selly untuk pulang ke rumahnya.

"Sa..."

"Apa?"

"Gue laper nih... Kita makan dulu yuk."

"Ya udah..."

Akhirnya Aksa memarkirkan motornya di warung nasi goreng. Aksa merasa kasihan kepada Selly karena tidak ada orang yang peduli terhadapnya.

Mereka memesan dua porsi nasi goreng. Selly memakan nasi goreng itu dengan sangat lahap seperti orang yang belum makan satu Minggu.

"Nah gitu dong... Makan yang banyak biar anak lo sehat."

"Apaan sih Sa. Sa gue minta tolong banget sama lo. Tolong lo rahasiain soal kehamilan gue. Gue nggak mau ada satu orangpun yang tau termasuk orang tua gue."

"Sahabat lo juga nggak tau?"

🖤🖤🖤 TO BE CONTINUE 🖤🖤🖤

My Introvert Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang