Keana sekarang sedang berada di sekolah untuk berlatih paduan suara yang akan ditampilkan nanti di acara perpisahan mereka. Hari ini adalah hari ke-4 mereka berlatih. Mereka masih mempunyai waktu satu Minggu lagi untuk membuat penampilan mereka spektakuler. Kini Aksa, Keana, Ditto, Vera, Mella, Fiona dan beberapa anak dari kelas XII sedang menyanyikan lagu hymne guru dan lagu Friends ~ Meghan Trainor.
Latihan mereka semua sudah bagus hanya tinggal mengompakkan dan menyesuaikan tempo. Bu Winda sangat mengapresiasi kerja Keana dan Aksa sebagai pengoordinir teman-teman mereka. Bu Winda memang tidak salah memilih orang.
Setelah jam 4 sore, akhirnya mereka selesai latihan. Keana segera mengamankan tasnya untuk pulang. Tiba-tiba Aksa menarik tangannya dari belakang.
"Ada apa Sa?" Kata Keana dengan tatapan bertanya-tanya. Gadis itu sekarang benar-benar menjaga jarak dengan Aksa. Sekarang ia sudah bisa bersikap biasa walaupun masih agak sulit untuk dilakukannya.
"Lo mau ikut gue ke rumah singgah kan? Sekarang anak-anak jadi males belajar karena nggak ada lo, Key... Gue mohon Key..."
Keana tak tega mendengar perkataan dari Aksa. Ia tak bisa melihat anak-anak penerus bangsa itu terlantar dan tidak mendapatkan pendidikan. Keana akhirnya menyetujui permintaan Aksa.
"Ya udah... Ini demi anak-anak, bukan buat lo!"
Mereka berdua segera menuju ke rumah singgah milik Aksa. Akhirnya mereka sampai juga di sana. Anak-anak itu langsung menyambut kedatangan mereka Keana dan langsung memeluk tubuh gadis itu dengan erat. Senyum mereka mengembang dengan lepas berbeda saat tak ada gadis itu disana, mereka tampak lesu dan tak bersemangat untuk belajar.
"Kak Key... Kita kangen banget sama kakak... Kakak kenapa baru kesini sih..."
"Iya kak... Kita maunya cuma sama kakak bukan sama kakak judes yang waktu itu."
Seketika mata Keana langsung membulat mendengar mereka berkata kakak judes. Gadis itu bingung apa maksud dari kakak judes?
"Kakak judes?"
"Ituloh yang kak Aksa ajak kesini waktu itu."
Keana baru ingat jika ia pernah melihat Aksa membawa Selly ke sini. "Apa jangan-jangan maksud mereka Selly?" Tanya gadis itu dalam hatinya.
"Maksud kalian kak Selly?"
"Iya itu. Pokoknya kakak itu nyebelin banget... Sok cantik... Nggak kayak kak Key, baik..."
"Husst... Kalian nggak boleh begitu. Semua manusia itu di takdirkan untuk memiliki watak yang berbeda-beda."
Bocah itu hanya manggut-manggut mendengar perkataan Keana.
Aksa tampak salut dengan kedekatan Keana dan anak-anak itu. Dia memang berbeda dari gadis yang lain. Sifatnya yang humble membuat anak-anak betah di ajar gadis itu.Mereke berdua lalu mengajar anak-anak itu. Mereka semua tampak antusias dengan adanya Keana di sini. Mereka semua kembali bersemangat dalam belajar.
Setelah satu setengah jam, akhirnya mereka selesai mengajar. Keana langsung memeluk satu persatu bocah itu untuk berpamitan pulang. "Maaf ya, Kak Key nggak bawa apa-apa buat kalian..."
"Nggak papa kak. Kakak dateng aja kita udah seneng kok..."
Keana mengulurkan kedua tangannya untuk berdada kepada mereka. Aksa menekan klakson motornya, lalu pergi meninggalkan mereka. Suasana di motor tampak hening. Mereka berdua tampak canggung karena sudah lama tidak keluar berdua. Biasanya Keana selalu bawel saat dibonceng oleh Aksa. Tetapi kali ini gadis itu hanya diam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introvert Boy [COMPLETED]
Teen FictionKeana tidak menyangka jika ia harus jatuh cinta pada seorang cowok introvert yang sangat kaku dan dingin. Ia benar-benar tak habis fikir jika first lovenya adalah cowok absurd seperti Aksa. Gadis itu merasa jika selama ini ia hanya mencintai sendiri...