Gadis kecil itu sekarang sudah menunggu Keana di ruang tamunya. Sheila ingin mengajak Keana untuk pergi ke pasar Minggu karena hari ini sedang ada bazar makanan.
"Key... Bangun... Udah di tunggu sama Sheila tuh di bawah," kata Reni.
Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, rasanya mood Keana sedang benar-benar hancur. Bahkan ia sampai kehilangan semangatnya untuk belajar. Tetapi ia sadar, ia harus segera bangkit dari permasalahan yang sedang di hadapinya sekarang.
"Iya mi... Bentar lagi Key turun."
Setelah menunggu beberapa menit, Keana akhirnya turun dengan pakaian jogging-nya. Gadis itu sudah bersiap untuk jogging bersama Sheila.
"Kak Key..." Sapa Sheila yang langsung memeluk Keana.
"Hai Sheil, kamu kok baru kelihatan aja sih. Kakak kangen tau sama kamu..."
"Habisnya kak Key sekarang juga sibuk sih."
"Hehe... Iya maafin kakak yah... Emang kamu mau kemana pagi-pagi udah cantik kayak gini."
"Mau ngajak kak Key ke pasar Minggu. Soalnya kata temen-temen aku di sana lagi ada bazar makanan kak," kata bocah itu dengan sangat polos.
"Pasar Minggu? Itukan jauh Sheil."
"Yah... Kak Key..." Wajah anak itu langsung manyun. Ia terus saja merajuk agar Keana mau menuruti kemauannya.
"Ya udah iya... Kita naik motor aja yah biar cepet."
Seketika senyum Sheila langsung mengembang. Bocah kecil itu langsung sumringah, tidak ngambek seperti tadi.
Keana segera menaiki motor Scoopy-nya untuk menuju ke pasar Minggu. Untungnya gadis itu pernah di ajari Kinan untuk naik motor, walaupun gadis itu tak berani berkendara dengan kecepatan tinggi. Akhirnya mereka berdua sampai juga di pasar Minggu. Keana segera memarkirkan motornya di dekat sana.
"Sheil, kita jogging dulu yuk sebentar."
"Iya kak..."
Sebelum pergi ke bazar makanan, mereka berdua memutuskan untuk jogging di taman dekat tempat itu. Keana tak bisa berlari cepat karena ia harus mengimbangi langkah gadis kecil itu. Walaupun berlari lambat, peluh gadis itu sudah mulai keluar.
"Kamu capek Sheil?"
"Enggak kak... Tapi aku haus..."
"Ya udah habis ini kita beli minum yah..."
Bocah kecil itu hanya menganggukkan kepalanya.
"Key..." Sapa cowok jangkung itu.
Seketika Keana langsung kaget setengah mati ketika melihat cowok itu ada disana. Dan dia rupanya juga sedang jogging dengan earphone di telinganya. Keana dan Sheila langsung menghentikan langkahnya ketika melihat dia.
"Aksa?"
"Kak Aksa..." Seketika bocah kecil itu langsung memeluk tubuh Aksa. Sudah lama bocah itu tak bertemu dengan Aksa. "Kak Aksa, Sheila kangen banget sama kakak. Kakak kok nggak pernah main lagi sih ke rumah kak Key"
Seketika mata Keana langsung membulat mendengar perkataan dari bocah itu.
"Iya kakak juga kangen sama kamu. Kapan-kapan, ntar kakak main lagi ke rumah kak Key."
"Lo ngapain disini?" Tanya Keana dengan tampang judesnya.
"Lo nggak liat gue lagi jogging. Lo lupa ya ini kan deket rumah gue."
Gadis itu benar-benar lupa jika daerah ini memang sangat dekat dengan rumah Aksa. Kalau bukan Sheila terus memaksa dirinya, pasti ia tidak akan mau untuk diajak kesini. "Mampus... Gue pake lupa segala lagi. Apes banget ketemu sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Introvert Boy [COMPLETED]
Dla nastolatkówKeana tidak menyangka jika ia harus jatuh cinta pada seorang cowok introvert yang sangat kaku dan dingin. Ia benar-benar tak habis fikir jika first lovenya adalah cowok absurd seperti Aksa. Gadis itu merasa jika selama ini ia hanya mencintai sendiri...