11. Emerge

240 16 10
                                    

"Terkadang rasa penasaran yang tinggi mengalahkan semua rasa gengsi ku" ~Keana Chalondra.

"Pak Mardi tunggu sini sebentar ya, aku keluar dulu," ujar Keana.

Gadis itupun segera turun dari mobil untuk mengintai Aksa. Ia mengintip dari balik tumpukan kardus rongsokan yang dekat dengan posisi Aksa. Ternyata Aksa sedang mengajari para anak itu untuk mendapatkan pelajaran sekolah. Tiba-tiba ada seekor cicak yang jatuh di baju seragamnya. Sontak gadis itupun langsung menjerit dengan keras.

"Aaaaaa... Cicakkk...." Ia pun segera keluar dari tempat kardus-kardus itu dan langsung menuju ke arah Aksa. Dan refleks ia langsung memeluk Aksa tanpa sadar.

"Lo ngapain disini?" Tanya Aksa dengan heran.

"Tolong ambilin cicak di baju gue," ucap Keana dengan mencak-mencak.

Aksapun segera menyentil cicak itu dari baju seragam Keana.

"Udah..."

"Cieee kak Aksa pelukan..." ucap para anak-anak kecil itu dengan polosny.

"Pingin banget ya dipeluk gue..." ucap Aksa dengan lirih di telinga Keana.

Sontak Keanapun langsung mendorong tubuh Aksa untuk menjauh dari jangkauannya.

"Ihhh siapa juga yang mau dipeluk sama lo! GR banget sih jadi orang! Gue itu nggak sengaja meluk lo, soalnya gue takut banget sama cicak," ucap Keana dengan wajahnya yang bersemu merah. Aksapun segera menarik tangan Keana untuk berbicara.

"Apaan sih tarik-tarik tangan gue!" ucap Keana sambil melepaskan tangannya dari genggaman Aksa.

"Ngapain lo disini?"

"Gue.. gue.. gue.. tadi cuma mau beli minum kok disitu," ujar Keana sambil menunjuk ke warung dekat situ.

"Udahlah, daripada lo ngintipin gue mending lo bantuin gue aja."

"Bantuin apa?"

"Bantuin gue ngajar merekalah."

"Kok lo nggak kerja? bukannya lo harus jadi barista?"

"Ini kan hari Jumat, gue libur."

"Ohh gitu..."

"Gimana, jadi bantuin nggak? Katanya Lo dapet paralel tunjukkin dong..."

"Oke! Lo pikir gue nggak bisa ngajar mereka. Gara-gara lo gue nggak dapet paralel 1, pokoknya tahun ini gue bakal balap ranking lo!"

"Coba aja kalo bisa...."

"Tuhkan bener dia itu emang aneh. Kalo di sekolah aja pendiem. Tapi kalo udah diluar ternyata dia cerewet juga. Bener-bener beda sama realitanya," ucap Keana dalam hati.

"Ngapain bengong, jadi bantuin nggak?" acap Aksa sambil menoyor jidad gadis itu.

"Iya-iya, galak banget sih jadi cowok!"

"Galakan lo kali, lo itu selalu aja ngomel-ngomel ke gue. Padahal gue selalu bantuin lo!"

"Bantuin apa? Lo cuma bantuin gue pas kekunci di toilet," ujar Keana sambil mengekori Aksa.

"Cuma lo bilang? Lo pikir badan lo nggak berat apa!?"

"Nggak!"

"Kak Aksa, itu pacar kakak ya?" tanya salah seorang anak itu.

"Bukan, aku temannya kak Aksa," ujar Keana.

"Kakak cantik namanya siapa?" Ujar bocah laki-laki gendut itu.

My Introvert Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang