45. Pregnant

234 7 12
                                    

Sudah tiga hari ini, Selly tidak berangkat sekolah. Sejak mengetahui jika ia hamil gadis itu memilih untuk mengurung diri di rumah. Gadis itu benar-benar menyesal karena telah melakukan perbuatan yang sangat hina itu. Selly tak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.

Keana, Mona dan Kinan sekarang sedang berada di kantin. Mereka bertiga sedang membicarakan Selly yang tidak kelihatan batang hidungnya.

"Eh girls, udah tiga hari Selly nggak berangkat sekolah," kata Kinan dengan cemas.

"Hah? Serius lo? Kenapa lo nggak bilang dari dari kemarin..."

"Gue pikir dia lagi sakit. Tapi dia nggak bisa di hubungin... Gue jadi takut nih..."

"Masa sih? Coba gue telfon dulu," kata Keana. Gadis itu segera mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menelfon Selly. Benar saja, nomor Selly sedang tidak aktif.

"Gimana Key?" Tanya Mona.

"Nggak aktif."

"Tuhkan bener, lo sih pada nggak percaya."

"Duh gimana nih... Gue jadi cemas sama dia..."

"Tapi Senin kemarin gue masih ketemu kok sama dia."

"Kan mulai hari Selasa Kekey."

"Ya udah mending pulang sekolah kita kerumahnya aja."

"Gue setuju."

🌸🌸🌸

Sepulang sekolah mereka bertiga segera bergegas menuju rumah Selly. Mereka sudah sampai di rumah Selly yang megah itu. Rumah Selly tampak sepi, didalamnya hanya ada Selly dan pembantunya saja.

"Selly..."

"Selll.... Selinkuh... Selll...."

Sudah beberapa menit tidak ada sahutan dari dalam rumah itu. Kaki mereka bertiga sudah pegal karena menunggu sangat lama.

"Selly kemana sih? Mobilnya ada tapi orangnya nggak ada."

"Tau tuh... Pegel nih kaki gue..."

Akhirnya setelah cukup lama menunggu, pembantu rumah Selly membukakan pintu untuk mereka.

"Guys... Pintunya udah dibukain tuh..."

"Bi Selly ada dirumah kan?"

"Ada non. Dari kemarin-kemarin non Selly nggak mau keluar dari kamarnya. Dia juga nggak mau makan. Bahkan non Selly kemarin juga mau..."

"Mau apa bi?"

"Eh... Nggak non, nggak papa kok."

"Kita boleh masuk kan bi?"

"Boleh non, silahkan..."

Mereka bertiga segera memasuki rumah Selly dan segera menuju ke kamar Selly. Mereka bertiga mengetuk pintu kamar Selly, tetapi tidak ada jawaban darinya.

"Sel... Selly... Ini gue sel... Mona, Keana sama Kinan."

"Sel buka dong..."

Selly mendengar ketiga sahabatnya mengetuk pintu kamarnya. Tetapi ia memilih untuk diam sambil duduk di sudut kamar. Ia sama sekali tak peduli dengan kedatangan ketiga sahabatnya itu.

"Guys, pintunya nggak di kunci," kata Kinan dengan membuka engsel pintu itu.

Mereka bertiga melihat kondisi Kinan yang sangat menyedihkan. Rambutnya acak-acakan, bibirnya pucat pasi, matanya sembab, benar-benar mirip orang yang sedang depresi berat. Membuat mereka bertiga merasa miris dengan kondisi Selly saat ini.

My Introvert Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang