12. Debate

251 15 9
                                    

"Terkadang masalah kecil dapat menjadi besar jika kita terlalu serius menyikapinya" ~Aksa Ravindra.

"Thanks, cupcake-nya enak," ujar Aksa sambil mengembalikan kotak makan itu.

Aksa benar-benar sukses membuat pipi Keana menjadi bersemu merah.

"Sama-sama," ucapnya dengan wajah yang tertunduk malu.

Aksa segera meninggalkan gadis itu dan pergi ke perpustakaan.

"Ohhh gitu. Jadi selama ini lo diem-diem aja pdkt-nya? Kok lo nggak bilang gue sih kalo lo suka sama Aksa?" Tanya Mona.

"Siapa juga yang suka sama dia. Gue kasih cupcake ke dia itu sebagai ucapan terimakasih gue karena dia udah nolongin gue pas kekunci di toilet."

"Ati-ati ntar lo baper!"

"Nggak akan! Siapa juga yang baper sama tuh cowok!"

"Hari ini lo bisa bilang nggak, mungkin besok lo bakal bilang iya..."

"Serah lo Mon!"

🌸🌸🌸

Cowok itu sedang mencari buku rumus fisika. Baginya perpustakaan adalah tempat paling nyaman di sekolah. Siapa bilang ia di perpustakaan hanya belajar. Terkadang Aksa juga sering tidur di perpustakaan. Menurutnya belajar memang penting, tetapi sepandai-pandainya otak manusia pasti perlu istirahat. Apalagi Aksa bekerja part time dan sering pulang malam. Sehingga ia merasa sangat kurang untuk tidur. Petugas perpustakaan juga memahami keadaan Aksa. Dan dialah yang membangunkan Aksa agar tak telat untuk mengikuti pelajaran. Untung saja petugasnya baik, coba kalau galak bisa-bisa ia langsung di usir dari perpustakaan.

"Hy girls...." Sapa Mona.

"Hy Mon, Key udah lama nih kita nggak jajan di kantin bareng," ujar Kinan.

"Monkey, monkey pala lo!" omel Mona.

"Dia aja yang monkey, gue mah enggak," ujar Keana sambil menunjuk Mona.

"Lo bukannya belain gue, malah ikut-ikutan nge-bully gue! Mentang-mentang sekarang lo udah punya gebetan?" Celetuk Mona.

Sontak Keana langsung memeloti Mona dengan mata tajamnya.

"What? Emang siapa gebetan Key?"

"Itu, si cowok barista! Asal kalian tau ya Keana tuh kasih cupcake ke cowok itu."

"Ehh diem nggak lo, jangan bilang yang nggak-nggak dong."

"Serius Key?"

"Si Mona lo percaya, dia kan tukang gosip!"

"Tapikan lo kasih cupcake ke dia..."

"Gue kasih dia cupcake juga ada alasannya dodol!"

"Alasannya pasti gara-gara lo suka sama dia. Iya kan Key?" Ujar Kinan sambil terkekeh. Para sahabatnya itu memang suka menggoda Keana, karena diantara mereka Keana lah yang orangnya paling gampang tersulut emosi.

"Nggak. Gue kasih dia cupcake itu karena dia udah bantuin gue pas gue kekunci di toilet."

"Hah? Lo kekunci di toilet Key? Kok bisa, kenapa lo nggak cerita ke kita sih!"

"Ceritanya panjang, ntar kapan-kapan gue ceritain," ujar Keana sambil memakan roti bakar kesukaannya.

"Ahh... Lo mah nggak asik! selalu bikin orang penasaran aja..." Ujar Kinan.

My Introvert Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang