22. Robber

187 12 5
                                    

"Aku tidak akan membiarkan kamu terluka. Aku akan selalu menjagamu walaupun aku bukan untukmu"



"Hati-hati di jalan lah. Emang lo kira apa?" Tanyanya.

"Nggak papa kok. Lo juga hati-hati."

"Btw, jasnya gue kembaliin lusa ya. Sekalian mau gue cuci."

"Iya santai aja," ujar gadis itu sambil salah tingkah.

"Keyyy.... " Panggil Varo sambil menuju ke arah mereka. "Lo ngapain sama dia!? Gue cariin lo di toilet, taunya lo malah disini."

"Gue... Gue lagi bahas soal pelajaran," ujar Keana dengan bohong. "Dasar kepo banget sih jadi cowok pengen tau banget urusan orang. Ganggu aja," batin Keana.

"Ya udah yuk pulang," ujar Varo sambil menggandeng tangan Keana. Ia hanya bisa melotot memperhatikan tingkah Varo yang sok manis malah membuat gadis itu ilfeel.

"Gue duluan ya Sa," pandangan mata Keana seakan tak mau lepas dari mata Aksa.

Cowok itu tidak membalas perkataan Keana. Ia hanya tersenyum tipis kepadanya. Ia terus melihat langkah gadis itu keluar hingga tak nampak dari pandangannya.

"Aduh.... apaan sih Var pake gendengan segala. Nggak enak tau diliatin orang," ujar Keana sambil melepaskan tangan Varo.

"Ya nggak papa dong, biar lebih mesra aja. Silahkan masuk tuan putri," kata Varo sambil membukakan pintu mobilnya.

"Dih najis, siapa juga yang mau sama lo," rutuk Keana dalam hati. Kalau saja ia ada transportasi untuk pulang gadis itu tidak perlu repot-repot untuk satu mobil bersama Varo.

Ditengah perjalanan mereka sama-sama diam. Tidak ada percakapan diantara mereka berdua. Hingga Varopun mulai membuka percakapan.

"Key..... "

"Hm.... " Sahut Keana dengan malas. Gadis itu sedari tadi hanya melihat pemandangan kota Jakarta yang gelap dengan lampu gedung yang menyala terang.

"Lo hari ini cantik banget."

"Alah basi, nggak mempan lo gombalin pake begituan," batinnya.
"Makasih" ujar gadis itu singkat. "Andai aja, Aksa yang bilang gue cantik. Eh kok gue malah jadi mikirin dia sih" batin gadis itu.

"Kok bengong Key?"

"Nggak kok."

"Ada yang mau gue omongin sama lo"

"Soal?"

"Gue sebenernya udah suka sama lo dari lama. Tapi gue nggak berani ungkapin perasaan gue ke lo Key. Lo mau kan jadi pacar gue?" Ujar Varo dengan gugup.

Keana yang mendengar perkataan itupun seperti tersambar petir di siang bolong. Ia tak tau jika Varo mengajak pulang karena mau mengungkapkan perasaannya kepada gadis itu. Tau begitu gadis itu mending memilih pulang dengan Aksa.

"Sorry Var, gue belum kepikiran buat pacaran dulu. Gue mau fokus sama UNBK dulu. Sekali lagi maaf ya." Jelas gadis itu menolak Varo mentah-mentah karena ia sama sekali tidak memiliki perasaan kepadanya.

"Gitu ya Key? Ya udah nggak papa kok. Gue bakal tunggu sampe lo suka sama gue," ujar Varo dengan kecewa.

Suasana di mobil kembali hening. Mereka merasa canggung dan tidak tau harus berbicara apa.

"Kok berhenti?"

"Lo tunggu sini sebentar ya, gue ke toilet dulu. Kebelet," ujar Varo seraya meninggalkan gadis itu sendirian di dalam mobil.

My Introvert Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang