61. Give Up

196 7 0
                                    

Tepat bulan Desember lalu, Arga pacar Selly mengajaknya untuk berlibur ke puncak. Mereka hanya berlibur berdua di puncak. Sejujurnya Selly sudah menolak untuk hanya berlibur berdua saja. Tetapi Arga mengatakan kepadanya jika nanti ada temannya disana. Akhirnya Selly percaya dan gadis itu menyetujui permintaan sang kekasih.

Pukul empat sore mereka baru tiba disana, Karena macetnya jalanan ke arah puncak. Arka dan Selly langsung menyewa sebuah filla untuk mereka menginap. Malamnya Arka mengajak Selly ke tempat club malam yang ada di dekat puncak sana. Suasana dinginnya angin malam membuat Selly menggigil kedinginan.

"Arga kita mau ngapain disini?" Tanya Selly dengan sangat polos. Gadis itu sama sekali tidak menaruh rasa curiga pada kekasihnya itu. Ia hanya menurut saja di ajak ke tempat remang-remang itu. Ini adalah kali pertama Selly menginjakkan kakinya di club malam.

"Sayang... Kita akan bersenang-senang setelah ini..."

Tak terasa, Selly menghabiskan satu gelas kecil anggur merah yang Arga berikan. Padahal ia sudah menolak berkali-kali untuk meminumnya, tetapi Arga terus memaksa hingga membuat kuping gadis itu panas. Akhirnya mau tak mau ia harus meneguk minuman itu. Kepala Selly sudah sangat pusing dan matanya sudah berkunang-kunang. Ia tidak bisa menghitung berapa kali Arga menyodorkan minuman itu kepadanya. Gadis itu mabuk berat hingga membuatnya pingsan.

Melihat kesempatan itu, Arga langsung memanfaatkan momen emas ini. Ia merenggut kesucian Selly tanpa meminta izin terlebih dahulu. Cowok itu benar-benar licik dalam mempermainkan keadaan. Paginya saat Selly terbangun, ia sudah tidak melihat Arga berada di sampingnya. Dan ia baru sadar jika ia bangun dalam keadaan tanpa pakaian.

"Gue... Gue... Sama Arga? Apa yang semalem udah terjadi...?" Selly memegang kepalanya yang masih sedikit pusing. Ia lalu membaca secarik kertas yang Arga tinggalkan untuknya.

THANKS SELLY, YOU'VE GIVEN YOUR VIRGIN TO ME...

Air mata Selly langsung membuncah ketika membaca surat itu. Ia benar-benar tidak menyangka jika Arga sejahat ini padanya. "Jadi... Gue... Udah nggak suci...?"

🌸🌸🌸

Gaven yang baru saja selesai mengikuti rapat untuk perpisahan nanti. Ia menjadi wakil kelas untuk mengurus perkap. Gaven melihat Keana yang sedang menangis di pojokan.

"Key? Key... Lo kenapa nangis?" Tanya Gaven dengan cemas. Cowok itu langsung menghampiri Keana dan membuka tangan Keana yang menutupi wajahnya.

Bukannya menjawab, tangis Keana tambah menjadi. Gadis itu tidak berhenti menangis terisak-isak. Gaven bingung harus bagaimana melihat kondisi Keana. Tiba-tiba gadis itu langsung memeluk Gaven hingga membuat cowok itu kaget.

"Gav... Selly Gav..."

"Selly kenapa Key?"

"Selly hamil...."

"Apa..? Lo nggak ngarang kan Key?"

Gadis itu menggelengkan kepalanya sambil terus menangis. Kini, ia berada di mobil Gaven sambil terus terisak. Gaven malah menjadi pusing sendiri karena ia tidak tahu harus berbuat bagaimana lagi. Padahal ia sudah berusaha untuk menenangkan gadis itu.

"Udah Key... Udah... Semuanya udah terjadi. Lo nggak bisa nangis terus kayak gini..."

"Tapi Gav... Gue ngerasa gagal jadi sahabat. Harusnya gue ada di samping dia buat selalu support dia, bukan musuhin dia..."

Setelah sampai rumah, gadis itu langsung menelpon kedua sahabatnya untuk datang kerumahnya sekarang. Ia tidak bisa menyembunyikan hal ini sendiri. Bagaimanapun juga Kinan dan Mona adalah sahabat Selly.

"Apa?" Mereka tampak serempak mendengar cerita dari Keana. Mereka juga benar-benar tidak menyangka dengan hal yang sedang di alami oleh sahabatnya itu.

"Lo gimana sih Nan. Lo kan sebangku sama Selly, masak lo nggak tau sih."

"Sumpah Key, gue baru tau dari lo sekarang. Walaupun dia duduk sebangku sama gue tapi dia nggak pernah cerita apa-apa ke gue"

Mona dan Kinan masih tidak percaya dengan apa yang diceritakan Keana. Mereka benar-benar syok setelah mengetahui fakta ini. Selly yang dulunya dikenal sangat baik dan ceria kini ia harus menanggung beban yang sangat berat. Mereka bertiga benar-benar merasakan bagaimana jika mereka berada di posisi Selly.

"Selly juga minta gue buat jauhin Aksa... Mungkin itu salah satu cara gue buat ngebantu dia. Yaitu dengan merelakan Aksa untuk Selly. Walaupun perasaan gue sendiri yang harus tersiksa. Asalkan persahabatan kita akan kembali seperti semula..."

"Tapi Key... Lo nggak bisa kayak gini. Lo nggak bisa ngorbanin perasaan lo sendiri. Aksa sama sekali nggak ada sangkut pautnya di masalah Selly."

"Lo belum pernah ngerasain gimana kalo lo harus ngadepin cinta segitiga bareng sahabat lo sendiri. Jelas, otak gue bakal pilih sahabat walaupun hati nurani gue nolak."

Mona dan Kinan tak lagi menjawab perkataan dari Keana. Mereka tak bisa berbuat apa-apa menghadapi keras kepalanya gadis itu. Mereka tahu betul bagaimana perasaan Keana yang harus melepaskan orang yang ia cintai sekarang yang menjadi first lovenya. Apalagi Aksa juga sudah mengungkapkan perasaannya kepada Keana. Tetapi kebahagiaan mereka harus sirna tatkala mendengar kabar itu.

🌸🌸🌸

Hari ini adalah hari terakhir mereka berlatih karena besok merupakan hari perpisahan mereka. Sejak kejadian itu, Keana sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan Aksa lagi. Ia hanya berbicara pada Aksa menyangkut hal paduan suara saja. Setelah itu, sama sekali tak ada percakapan diantara mereka berdua. Keana harus bisa mengikhlaskan Aksa untuk Selly. Ia harus rela melihat orang yang ia cintai semakin hari semakin dekat dengan sahabatnya itu.

Selama satu Minggu, hidup Keana terasa seperti di neraka. Gadis itu ingin cepat-cepat perpisahan agar tidak melihat Aksa dan Selly yang semakin dekat. Ia harus rela batinnya tersiksa demi sahabatnya sendiri.

"Bagus deh... Kalo lo udah tau apa yang harus lo lakuin. Gue harap lo nggak lupa."

"Sel gue mohon, gue udah korbanin Aksa buat lo. Gue mau persahabatan kita kayak dulu lagi Sel..."

"Lo pikir gampang nyambung guci yang udah pecah? Gue bakal mau baikan sama lo kalo lo bener-bener udah jauhin Aksa."

Keana masih tidak habis pikir dengan omongan Selly. Padahal keinginannya untuk menjauhi Aksa sudah ia penuhi, tetapi kenapa masih kurang juga?

Aksa tiba-tiba muncul di hadapan gadis itu. Keana terkejut bukan main melihat Aksa yang tiba-tiba muncul di depannya.

"Key, kostumnya gimana? Udah semua?"

"Udah."

"Oke... Kamu nggak balik? Mau bareng sama gue? Maksudnya aku," Kata Aksa dengan gugup. Kali ini Aksa sedang berlatih menggunakan kata aku kamu kepada Keana. Walaupun terkadang ia lupa dan masih menggunakan kata lo gue.

"Nggak usah. Aku udah dijemput. Maksudnya Gue."

Keana langsung pergi meninggalkan Aksa yang masih berada disana. Aksa juga merasakan sikap dingin Keana akhir-akhir ini. Aksa bingung kenapa Keana terlihat menjauh dari dirinya.

"Apa gara-gara gue cerita masa lalu gue ke dia, dia jadi ilfeel?"

🖤🖤🖤 TO BE CONTINUE 🖤🖤🖤

My Introvert Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang