“Fright Night”
🖼
“Apa lagi yang kau butuhkan di rumah, Jeno-ya?”
Jeno mengalihkan atensinya dari sepasang pemuda yang tengah mengantri membayar di kasir pada mertuanya. “Sepertinya sudah cukup, Appa,” jawabnya setelah melirik pada tumpukan kotak makan di hadapannya.
Tuan Na mengulum senyumnya, tangannya terampil mengemas sepiring japchae ke dalam sebuah kotak makan plastik. “Jika Nana masih pusing, berikan teh jahe atau chamomile.”
“Ya, Appa. Sepertinya Nana kelelahan. Nanti aku akan mampir sebentar ke supermarket, membeli buah, ” ujar Jeno sembari bergeser saat salah satu pemuda yang tadi membayar, hendak mengambil pesanan take awaynya.
Sejenak, atensi Jeno kembali teralihkan saat ia tak sengaja melihat surai terang pemuda itu yang menyembul dari balik tudung hoodie yang ia kenakan.
“Jen?”
Jeno tidak menjawab. Setelah ia memperhatikan pemuda tadi hingga ia keluar dari pintu depan, entah kenapa ia langsung teringat akan kesayangannya di rumah.
“Lee Jeno?” ulang Tuan Na.
“Eh? I-iya, Appa? Maaf, aku melamun.”
Tuan Na tersenyum manis, ditepuknya pelan bahu kokoh menantu bungsunya itu. “Apa kau juga kelelahan? Kau juga baru pulang dari Amerika.”
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING MEMORIES || NOMIN || MEMORIES SAGA
Fanfiction【COMPLETED】 【The 5ᵗʰ book of Memories Saga】 ❝ When we have each other, we have everything ❞