Chapter # 27

1.1K 181 175
                                    




“Say Something”
🖼









“Hhh...”


Seorang pemuda bersurai platinum blonde menatap nanar pada layar ponselnya sembari sesekali hembusan nafas berat terlolos dari bibirnya yang pucat.


Setelah satu kali lagi ia mengulang membaca pesan yang masuk, ia mengunci layar ponsel seraya mengalihkan atensinya pada sosok yang tengah terlelap di atas ranjang rumah sakit.


Tangannya terulur, menggenggam erat tangan sosok itu yang tampaknya tidak terganggu sama sekali oleh gerakannya itu.


Lagi, nafasnya terhembus panjang dan lebih berat kali ini. Perlahan, ia membawa genggaman tangannya naik dan menumpukan wajahnya di sana.


Dikecupnya punggung tangan sosok itu sekali lalu menggumam pelan, “, kuài diǎn hǎo qǐlái.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pemuda bermarga Zhong itu menempelkan genggaman tangannya di pipi. Mencoba berbagi kehangatan dan juga semangat yang penuh harapan akan kesembuhan bagi sosok Ibundanya.


Ini sudah pekan kedua ia menemani sosok Ibundanya di salah satu ruang inap di Rumah Sakit Seoul. Meski Dokter mengatakan kalau kondisi Ibunya semakin membaik, tetapi tetap saja itu tidak bisa membuat kekhawatiran di benak pemuda Zhong itu hilang begitu saja.


Di dalam pikirannya, masih terngiang jelas saat ia mendapat kabar kalau sang Ibunda dilarikan ke Rumah Sakit karena anemia yang cukup parah.


Saat itu, ia tidak bisa memikirkan hal lain selain ketakutan akan sesuatu yang buruk yang mungkin terjadi pada Ibundanya. Dan itu membuat masalah lain yang hingga kini cukup menambah berat isi pikirannya.


Ia lelah, sangat lelah.


Ia ingin sekali mengusir segala kepenatan dan juga sesak yang menghimpit di dada.


Kata maaf sudah terajut rapi di ujung jari, siap untuk mengetik untaian kata ingin menyelesaikan segalanya, tetapi ego-nya berkata lain.

CHASING MEMORIES || NOMIN || MEMORIES SAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang