Chapter # 18

1.1K 202 108
                                    




“Crux”
🖼









—unlove me.”



Ada jeda keheningan sejenak sebelum helaan nafas berat terhembus dari bibir pucat Jeno.


Pria bermarga Lee itu mengendurkan dekapannya seraya mengangkat tangan; menangkup wajah Jaemin dan membuatnya berbalas tatap.


Ditatapnya kelereng gelap yang penuh dengan gambaran akan luka itu dengan penuh cinta, ia mengukir senyum tipis kemudian.


“Apa kita akan mengulanginya lagi? Saling menyalahkan dan saling menyakiti diri sendiri, hm?”


“Jen—”


“Deary ...” Jeno mengerjap sekali. “Sudah berulang kali ku katakan, you have me. You have our kids, you have us, and—


—you have so much love for you, to stay.”


Air mata Jaemin kembali berderai, mendengar penuturan Jeno membuat hatinya semakin remuk redam. “Aku sudah tidak pantas untuk dicintai, Jen.”


“Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?”


Terdiam, Jaemin tidak mampu menjawab; mengatakan segala sesuatu yang tengah ia alami dan rasakan dengan sejujurnya pada Jeno, pada siapa pun.


“Listen, siapa yang mengajarimu mengatakan hal seperti itu? Siapa yang sudah menyakitimu? Katakanlah, aku mohon, Deary ....”


Jaemin menggeleng. “Aku kotor.”


“Hanya Tuhan yang tahu, hanya Tuhan yang berhak melabeli seseorang dengan predikat seperti itu.”


Isakan Jaemin terhenti sesaat, ia menelusupkan wajahnya ke perpotongan leher Jeno dan kembali menangis di sana.


Dengan lembut, Jeno membelai surai peach suaminya sembari menghela nafas panjang. “Was it hurt so bad, Deary?”


Tidak ada jawaban, tetapi Jeno bisa merasakan anggukan pelan dari Jaemin.


“You have me, Deary.” Jeno mengecup sisi pelipis Jaemin sekali. “Berbagilah rasa sakit itu denganku.”


“Ti-tidak,” tolak Jaemin cepat, “terlalu banyak rasa sakit yang sudah ku berikan kepadamu, Hyung ....”


CHASING MEMORIES || NOMIN || MEMORIES SAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang