Chapter # 95

660 112 77
                                    




“All The Way North”
🖼









“BLOOMING HELL?!”


Ahh, pagi yang indah di kediaman kecil Lee.


Sebenarnya, ini masih belum bisa dikatakan pagi yang sebenarnya, karena jam masih menunjuk di angka enam dan si pemilik jeritan melengking baru saja terbangun dari tidurnya.


“THINK TWICE BEFORE YOU SPEAK, YOUNG MAN!”


Sepasang manik rubah mengerjap cepat, lalu dahi mengerut ketika melihat sosok yang sedang menempelkan ponsel di telinga, memekik lantang.


“Deary?”


Si pemilik nama panggilan mendelik tajam, Jeno terpaksa ikut bangun sembari menggeram rendah.


“NO. APPA BILANG TIDAK YA TIDAK!”


Jeno beringsut mendekat, menumpukan dagu di bahu suaminya yang turun naik, menahan emosi lalu mengecupnya dengan lembut.


“Siapa, hm?” tanyanya dengan suara bass-nya yang seksi.


Pertanyaan Jeno diacuhkan begitu saja. Jaemin kembali memekik lantang,


“THAT'S IT! APPA SURUH DAD UNTUK JEMPUT OPPA PULANG, SEKARANG!”


Ahh, Jeno paham. Sepertinya putranya itu sedang membuat kekacauan di negeri Paman Sam.


Sekali lagi ancaman, Jaemin pun mengakhiri sambungan telepon sambil menggerutu kesal.


“Hhh, ada apa, Deary?” tanya Jeno, mencoba meredam.


Jaemin melayangkan tatapan tajam dan menusuk. Demi Tuhan, ini masih terlalu dini untuk berlatih vokal dan memacu emosi dalam melodi lagu rock.


Semalam ia baru bisa istirahat sekitar pukul dua pagi. Seluruh badannya terasa remuk dan tenaganya masih belum berada di level yang seharusnya. Semua itu karena ia sibuk membantu mertuanya yang mengadakan acara berkumpul sanak saudara dan kerabat dalam rangka menyambut tahun baru semalam.


Jeno menghela nafas berat, ia membelai kedua lengan Jaemin dengan lembut lalu mengecup sisi wajahnya. “Kenapa Oppa?”


“Ugh!”


Bersungut-sungut, Jaemin sungguh tidak mengerti, kenapa ia harus mengawali lembaran hari di tahun yang baru dengan marah-marah dan emosi seperti sekarang.


“Apa aku harus memesan tiket pesawat, sekarang?” tanya Jeno lagi.


Nafas jaemin berhembus kasar. “Kau tahu, Hyung?” Ia menjeda, membiarkan Jeno memakaikan jubah tidurnya dengan benar. “Putramu, dia membatalkan tiket pulangnya.”


Jeno tersenyum tipis. “Masih ingin berlama-lama bersama Lêlê rupanya.”


“Bersama-sama Lêlê, my ass! Dia mengatakan kalau dia akan pergi ke Winnipeg! BLOODY WINNIPEG, HYUNG! GOOD LORD!”


Kedua manik rubah Jeno memicing, menatap kesayangannya yang sedang menggigit bibirnya dengan keras.


“Jangan digigit,” pinta Jeno, “sekarang, tarik nafas, ceritakan padaku apa saja yang dikatakan Oppa tadi.”


“Pertama dia mengucapkan 'happy new year, Appa, saranghey', lalu ia berbicara tidak jelas, aku memaksanya untuk to the point, lalu anak itu mengatakan kalau dia sudah membatalkan tiket pulangnya, aku tidak merespon apapun sampai dia akhirnya mengatakan kalau dia akan pergi ke Winnipeg!”


CHASING MEMORIES || NOMIN || MEMORIES SAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang