Chapter # 65

832 118 91
                                    




“Ruby”
🖼









Kepala Jeno terangguk pelan, maniknya terpusat pada pigura foto di meja kerjanya dan bibirnya terkatup rapat.


Pikirannya terpusat pada setiap kalimat yang tengah dituturkan oleh kepala tim kuasa hukum Lee Co. yang baru saja selesai menghadiri sidang dengan Grup Huang.


Selesai membacakan hasil keputusan Hakim, sang Kuasa Hukum menutup file yang sedari tadi ia pegang erat seraya membungkuk hormat pada Jeno.


“Jadi,” Jeno mengawali kalimatnya dengan tenang, tidak ada tanda kerisauan sama sekali. Sementara Seungmin sudah mengigit bibirnya cukup keras; was-was menanti apa yang akan dikatakan oleh Boss-nya itu.


“Kita hanya perlu membayar sesuai tuntutan mereka, bukan?” lanjut Jeno, tetap tenang.


Sang kuasa hukum mengangguk. Pria bermarga Jeon itu membenarkan letak kacamata bacanya, balas menatap Jeno dengan seksama. “Seperti yang Sajangnim pesan kepada saya sebelum sidang, Grup Huang sepertinya sedikit terkejut ketika kami tidak meminta naik banding atau penolakan.”


“Baiklah.”


Tuan Jeon tersenyum sopan. “Apa ada yang bisa saya bantu lagi, Sajangnim?”


Jeno menggeleng cepat. “Tidak. Terima kasih atas kerja kerasnya, Tuan Jeon.”


Dengan ini, Tuan Jeon pamit pergi. Meninggalkan Jeno dan Seungmin, yang kini saling terdiam tanpa ada yang mau memecah keheningan.


Keduanya terus begitu sampai akhirnya Seungmin yang membuka suara lebih dulu,


Sajangnim, apa anda ingin teh?”


Ketukan jari Jeno di permukaan meja berhenti, ia tersenyum menatap Sekretarisnya yang terlihat sangat cemas. “Tidak perlu, Tuan Hwang.” Ia menggeser mouse yang mana membuat layar komputernya menyala terang. “Apa kita sudah membayarkan biaya administrasi peminjaman pada Bank China?” lanjutnya dengan nada lebih serius.


Seungmin mengangguk. “Sudah, Sajangnim. Saya sendiri yang mengeceknya. Semua sudah selesai, kita tinggal menunggu proses approval dan pencairan dana.”


“Baiklah kalau begitu.”


“Umm, Sajangnim ....”


“Hm?”


Seungmin ragu, jelas terlihat kalau ia ingin menyampaikan sesuatu tetapi bergelut dengan banyak pertimbangan.


“Ada apa Tuan Hwang?” tanya Jeno, menegaskan.


“Ah, maaf Sajangnim. Saya hanya sedang berpikir tentang sesuatu.”


Alis Jeno menukik, maniknya memicing, menatap Seungmin penuh tanda tanya. “Sesuatu? Tentang?”


Seungmin mendekat ke meja Jeno, kepalanya tertunduk dan jemarinya saling menekan satu sama lain. “Maaf kalau saya terkesan lancang, tetapi ini sudah lama mengganggu pikiran saya, Sajangnim.”


Senyum terkulum di bibir Jeno. “Katakanlah.”


“Umm, saya hanya sedikit khawatir tentang peminjaman kita di Bank China itu, Sajangnim. Bukannya saya sok tahu soal peminjaman, tetapi, biaya administrasi yang kita bayarkan cukup besar untuk ukuran short term loan. Dan bunga yang mereka berikan, saya rasa terlalu tinggi.”


CHASING MEMORIES || NOMIN || MEMORIES SAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang