Chapter # 92

644 115 75
                                    




“Flight of the Bumblebee”
🖼









Rombongan payoda menggelar karpet kelabunya di langit kota Baltimore pagi ini. Jika kemarin suhu masih bisa dikatakan sedikit bersahabat, maka hari ini, musim dingin yang sesungguhnya telah datang menyambut hari.


Kepingan salju berarak turun, mengguyur setiap sudut jalan, dahan pepohonan, dan sebagian dari kumpulannya, jahil menempel pada mantel yang dipakai oleh orang-orang yang sudah menjemput aktifitas pagi.


Sementara hiruk pikuk sudah mulai memenuhi setiap sudut kota, di sini, di dalam sebuah kamar di hotel, si Sulung Lee masih terbuai di alam mimpi.


Sempat terusik ketika pesawat telepon berdering, menandakan panggilan morning call yang dipesannya semalam. Tetapi, setelah melalui hari yang cukup berat, morning call pun gagal menyelesaikan misinya.


Sang prajurit masih tertidur pulas sampai ponselnya tidak berhenti berdering, bergetar hebat hingga terjun bebas dari bedside table.


Menggeram sejenak, Jisung pun akhirnya terbangun ketika ponselnya kembali berdering. Dengan gerakan lambat, tangannya terulur, mencoba menggapai ponsel yang memekik lantang di atas karpet lantai.


“Ye-yeoboseo?” Susah payah ia berucap karena tenggorokannya terasa seperti terbakar.


Baru bangun? Ayo cuci muka. Appa tidak mau Oppa melewati sarapan.”


Mendengar suara lembut Appa-nya dari receiver, Jisung lekas bangkit duduk. Mengusap matanya dengan punggung tangan, lalu menguap lebar.


“Eum, habis ini Oppa turun untuk sarapan di hotel.” Suara si Sulung Lee semakin parau.


Ada apa dengan suaranya? Oppa habis makan apa? Oppa sakit? Habis minum es atau cola, hm?” todong Jaemin, tepat sasaran.


Jisung tersenyum kecil dengan kedua mata yang masih tertutup. “Tidak. Mungkin karena cuaca di sini sangat tidak menentu.” Ia membuka kedua matanya, menatap keluar jendela. “Di sini turun salju, Appa.”


Helaan nafas panjang terdengar dari ujung panggilan. “Setelah sarapan, seduh teh chamomile yang Appa bawakan. Itu bagus untuk mengobati jet lag dan tenggorokan sakit. Tambahkan madu, jangan gula. Okay, Baby?


“Neeeng~”


Sekarang, lekas turun untuk sarapan. Kirim bukti foto kalau Oppa sedang makan. Appa tidak menerima penolakan.”


“Siap Kapten!”









🖼









Gedung Joseph Meyerhoff Symphony Hall pagi ini tidak kalah ramai dengan pusat perbelanjaan menjelang tahun baru.


Bedanya, orang-orang yang datang bukan untuk membeli barang, tetapi untuk menikmati karya-karya indah dari beberapa pemusik muda.


CHASING MEMORIES || NOMIN || MEMORIES SAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang