Chapter # 52

996 154 67
                                    




“Who (?!)”
🖼









Siang yang cukup sejuk di kota Seoul. Langit berwarna kelabu terang, angin berhembus sejuk dan jalanan masih terlihat basah bekas hujan yang turun pagi tadi.


Dan di sini, di sebuah rumah makan di kawasan pinggiran Gangnam, Jeno sedang menikmati makan siangnya bersama sang sahabat.


“Tumben sekali kau mengajakku makan siang di luar. Apa Nana tidak menyiapkan bekal untukmu?”


Jeno menoleh dari kuah jjampong-nya yang hampir habis pada sahabatnya. “Nana harus berangkat pagi sekali. Semalaman—sshh, ia baru bisa tidur pukul dua,” jawabnya sedikit kesusahan karena rasa pedas yang tertinggal.


“Apa yang kalian lakukan sampai pukul dua heh!?”


Kedua manik rubah Jeno memicing tajam. “Nana sibuk mempersiapkan beberapa file untuk fashion show hari ini, fall-winter occasion di Zamora. Kau memikirkan hal apa?”


Sekumpulan asap putih tebal membumbung tinggi, sebagian darinya menyebul tepat di hadapan wajah Jeno.


“Aku tadi mengira kalau kau mengajaknya bercinta hingga pagi.”


“Yhaaaaaa... yeokshi, Huang Renjun tidak akan pernah memakai filter dalam ucapannya.”


Renjun acuh, ia kembali menghisap vapor-nya dan menghembuskan asapnya sekali lagi ke wajah Jeno—entah disengaja atau tidak.


“Kau tahu?” Jeno mengibaskan napkin untuk menghalau asap dari wajahnya. “Aku tidak merokok, tetapi aku bisa ikut mati muda karenamu.”


“Kau tahu? Aku tidak bodoh, tetapi aku  bisa ikut mati muda karena kebodohanmu.”


Helaan nafas terhembus dari bibir mengerucut Jeno. “Aku bingung—


“Sejak kapan kau tidak bingung?”


—Injunie, jebbal... Nae mal delluoebwa.”

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHASING MEMORIES || NOMIN || MEMORIES SAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang