“The Moon Represent His Heart”
🖼
Malam tiba dengan cepat. Tidak lebih dari satu jam yang lalu langit masih merayakan senja dengan warna merah, oranye dan merah muda, tetapi semua warna kini sudah memudar, hanya menyisakan kanvas hitam pekat tanpa bintang untuk dilihat.
Lampu-lampu jalan sudah menyala terang, menyinari setidaknya beberapa meter lebar jalan yang dilalui sebuah mobil Lexus ES yang melaju dengan kecepatan sedang.
Dan setelah melewati beberapa belokan, mobil itu berhenti tepat di depan sebuah rumah di kawasan Dongjak-gu. Sang pemilik melangkah turun, membuka gerbang lalu kembali ke dalam mobil dan mengendarainya hingga masuk ke dalam garasi samping.
Seorang pria dengan raut masam turun kembali, kali ini dengan cepat ia mengunci mobilnya seraya menutup garasi rapat dan memastikan kalau kuncinya sudah terpasang dengan benar.
Langkahnya dibuat sederhana, tidak tergesa maupun terhentak geram ke tanah. Dan ketika tangannya hendak menekan angka-angka di daun pintu, telinganya sudah lebih dulu menangkap derap langkah yang disusul oleh sapaan riang dari dalam rumah.
Pintu pun terbuka, sosok anak lelaki tampan menyambutnya di hyeongwan dengan cengiran lebar; penuh dengan bercak selai strawberry di sekitar bibir dan pipinya.
“Bàba!”
Kedua tangan merenggang, bersiap menyambut lompatan putra tersayang yang menyambutnya dengan penuh semangat.
“Gēgē habis makan apa? Kenapa belepotan seperti ini?”
Yang ditanya terkekeh manja. “Menghabiskan roti selai!”
“Shì zhèyàng ma?”
“Duì!”
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING MEMORIES || NOMIN || MEMORIES SAGA
Fanfiction【COMPLETED】 【The 5ᵗʰ book of Memories Saga】 ❝ When we have each other, we have everything ❞