18. THE PYTHON?

17.8K 1.2K 8
                                    

Sore hari, cuacanya lumayan panas. Membuat Ara yang sedang mengayuh sepeda lipatnya kehausan. Ia baru saja pulang dari Cafe tempat bekerja. Kebetulan hari Minggu ini, Cafe tiba-tiba ditutup Bos nya karena ada acara dadakan

Ara menyeka keringat dengan tangannya. Saat melewati lapangan basket umum, ia berhenti. Menatap sekeliling, tidak ada orang.

Ara sedikit heran. Pasalnya setiap hari Minggu, anak-anak remaja sepertinya sering bermain basket ditempat ini. Namun lagi-lagi ia tidak peduli itu. Yang terpenting, tidak ada orang.

Menatap sekeliling, tidak ada orang. Lalu berjalan ketengah lapangan itu. Mengambil bola, lalu memasukkan kedalam ring. Cewek berkuncir satu itu terus saja memainkannya.

Saat beberapa menit, Ara dikejutkan dengan kedatangan beberapa anak remaja cowok yang seumuran dengannya, sekitar berjumlah lima orang. Dilihat dari penampilannya, mulai dari jaket dan motornya, Ara dapat menyimpulkan kalau mereka adalah anak geng motor. Tapi ia sedikit familiar dengan lambang yang ada di lambang jaket mereka, hanya saja logo api itu sedikit berbeda.

"Hai cantik, sendirian aja," kata salah satu dari mereka.

Ara diam menatap mereka datar. Walau pikirannya bertanya-tanya siapa mereka.

"Ikut kita yuk," ajak teman disebelahnya.

Ara menaikkan sebelah alisnya. "Siapa lo?"

Bukannya menjawab, mereka malah tertawa. Dan hal itu membuat Ara jengah.

"Lo mau tau siapa kita? Yakin?" tanya cowok rambut berwarna merah.

Ara hanya diam.

"Mending ikut kita yuk," ajak seorang yang berbicara pertama kali lagi.

"Buang waktu," ketus Ara membuat mereka sedikit kesal. "Kalian siapa?" tanya Ara mengulang.

Cowok berambut cokelat maju satu langkah membuat Ara mundur. "Jangan takut cantik. Kita gak gigit kok," katanya tersenyum penuh arti.

"Kita anak geng The Python," lanjutnya tenang dengan sombong.

Dahi Ara mengernyit. Ia terdiam membeku namun wajahnya masih datar. " Anak The Python? Bukannya di Bandung?" Alisnya terangkat.

Cowok berambut merah menatap Ara. "Gak usah banyak tanya deh lo, mending ikut kita," paksanya kembali.

Ara yang mendengar itu masih heran. Setelah berpikir dengan menatap mereka satu persatu. Ara mulai sadar apa yang terjadi. Mengetahui itu, ia tiba-tiba saja langsung naik pitam tanpa di ketahui mereka apa yang terjadi.

"Siapa kalian sebenarnya?" desis Ara tajam membuat mereka sedikit merinding.

Cowok berjambul hijau atau cowok yang pertama kali berbicara itu langsung menarik lengan Ara. "Kita anak The Python lah! Mending ikut kita."

Ara langsung memelintir orang itu lalu mengunci tangan cowok itu. Ara menatap mereka satu persatu. "Siapa kalian?" tanya Ara dingin.

Mereka meneguk ludah kasar. Tapi, cowok berambut merah itu maju lalu mendorong Ara kebelakang membuatnya tersungkur.

Ara yang diperlakukan seperti itu mengumpat. "Pengecut!"

Mereka yang mendengar langsung emosi. Lalu cowok berambut cokelat itu memegang lengan Ara untuk membawanya.

Ara langsung menghempaskan cekalan itu lalu memukul dengan menendang perut cowok itu. Mereka yang melihat itu langsung maju dan melawan Ara. Entah apa, mereka tetap melawan Ara. Tidak sadar jika yang mereka hadapi adalah perempuan.

Namun bukan Ara namanya kalau tidak melawan. Ia langsung menyerang mereka. Beberapa menit, mereka sudah terjatuh karena bogeman kecil dari Ara.

Mereka yang diperlakukan seperti itu tidak percaya jika Ara bisa beladiri. Ara berjalan lalu mencengkeram kerah jaket cowok berambut merah.

STARLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang