Saat Aksa hendak menjawab, beberapa orang sudah keluar dari tempat persembunyiannya. Sontak hal itu mengejutkan bagi semua murid. Ada yang berteriak histeris, ketakutan, dan mundur ketika melihat anggota motor yang berperawakan besar dan di takuti beberapa kalangan remaja datang secara tiba-tiba.
"Blogger?!" Mata Ara membulat sempurna dengan wajah menatap ke arah pasukan itu.
Juli menoleh. "Lo tau Ra? Dari yang gue denger, mereka punya niat jahat." Ara mengangguk setuju, ia juga tau mengenai hal itu. DI tambah, geng itu adalah musuh yang selalu siap siaga melawan The Donster kapan saja.
Ara masih berdiam ditempat. Ia masih memperhatikan anggota Blogger yang mulai berdatangan. Anggota itu cukup banyak. Aksa yang menyangka sekitar 15 orang itu sedikit terkejut ketika mereka datang dari berbagai tempat. Jumlah mereka sekitar 70 orang. Aksa sedikit khawatir melihat anggotanya yang mungkin bisa saja melawan, namun melihat situasi seperti ini, ia jadi kesusahan. Pasalnya, murid-murid ada yang ketakutan. Sedangkan jumlah anggotanya, tidak ada sebagian disini. Hanya ada kelas 11 dan jumlah nya mungkin sekitar 35 orang. Sedangkan kelas 10, ada juga. Namun mereka berpisah jalan sesuai angkatan.
"Sa, gimana nih? Kita kalah jumlah!" Rasya menatap mereka ketika merasa dikepung.
Aksa menatap ke murid-murid yang lain. Lalu matanya menatap Ara yang juga menatapnya. Ia tersenyum mengisyaratkan baik-baik saja dan tidak perlu membantu. Ia hanya tidak mau Ara terluka.
"Kita lawan aja. Salah satu dari kita panggil anggota kelas 10," perintah Aksa di angguki mereka. Setelah semua setuju, matanya langsung berubah tajam dengan mengarah pada salah satu pemimpin geng itu.
"Mau kalian apa?!" teriak Aksa dingin ke arah depan.
Seseorang maju dengan wajah angkuh. Saat berhadapan dengan geng inti The Donster, sontak Aksa langsung berdecih.
"Mau gue..." Hans menggantung kalimatnya, lalu cowok itu tersenyum miring
"Kalian kalah!" teriaknya lagi membuat Aksa mengepalkan tangannya.
Aksa menatap kedepan dengan pandangan datar dan aura menyeramkan. Kelima sahabatnya yang melihat itu meneguk ludah kasar. Walaupun begitu, tetap saja mereka takut dengan Aksa ketika cowok itu berubah menjadi sosok iblis.
"MAJU!" teriak Hans lantang lalu anggotanya menyerang anggota The Donster. Cowok itu maju lalu menonjok Aksa keras.
Aksa yang terkena serangan dadakan itu langsung menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya. Ia berdiri dengan wajah memerah dan tajam.
"BANGSAT!" Aksa langsung maju lalu menendang perut Hans dengan keras membuat lawannya batuk darah dan tersungkur. Aksa menarik kerah baju lalu memukulnya bertubi-tubi. Menendang perutnya, lalu memukul wajahnya yang membuat Hans tidak bisa membalas.
Murid-murid yang melihat itu seketika langsung meneguk ludah payah termasuk Ara. Ara tak menyangka, cowok yang selalu tersenyum dan ramah seperti Aksa dapat berubah menjadi sosok menakutkan.
Ara hanya diam menatap mereka. Mereka semua mundur untuk menghindari serangan lawan. Juli yang disebelah Ara terlihat gemetar. Wajah cewek itu pucat. Ara yang melihat menoleh.
"Lo gak papa?"
Juli menggeleng berusaha tersenyum. Padahal cewek itu tidak bisa melihat perkelahian. Apalagi didepan matanya. Ara sedikit khawatir melihat wajah cewek itu.
"Gak akan terjadi apa-apa." Ara berusaha menenangkannya. Padahal dipikirannya juga khawatir dengan Aksa. Apalagi jumlah anggota mereka yang kalah jumlah dengan Blogger.
Ara berdecih melihat cara Hans seperti itu. Sungguh pengecut mereka itu. Lalu satu pertanyaan lagi di otaknya. Siapa yang memberitahu dan juga merencanakan ini? Ara yakin, tidak mungkin Hans langsung merencanakan ini. Pasti ada orang dalam yang memberitahu. Ara yang memikirkan itu dibuat pusing. Ada saja masalah yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA [END]
Teen FictionCerita : TAMAT (Part masih lengkap)✓ (Follow dan vote komentar jangan lupa, biar adem gitu haha) [PERJUANGAN DAN PERSAHABATAN DISEBUAH KEHIDUPAN] Pertemuan antara Sang Raja Jalanan dan sosok perempuan bermata biru penuh teka-teki, dan sifat yang san...