16. PENGGANGGU

18.7K 1.3K 81
                                    

Suara riuh terdengar ditelinga ke enam cowok yang baru saja tiba diparkiran. Membuka helm lalu mengibaskan rambut. Dan itu tak luput dari pandangan murid-murid yang nampak mengagumi mereka.

"Berasa artis gue," celetuk Juni pede.

Setyo ikut mengangguk. "Bener, gak nyangka ya, punya fans segunung."

Alaska menatap Setyo malas. "Bukan fans yang segunung, tapi dosa lo yang segunung."

Mereka yang mendengar itu tertawa. Lagi-lagi dua kutu itu yang terkena semprot seorang Alaska.

Aksa yang tertawa menghentikan tawanya ketika melihat sebuah mobil sport hitam berhenti di seberang sana, parkiran mobil. Ia sudah menebak siapa pemilik mobil itu. Tapi saat orang itu keluar, tampak dahinya mengernyit termasuk kelima sahabatnya.

"Ara sama Kejora bareng Jordan?" tanya Sam heran dengan wajah melongo.

Dapat Aksa lihat kalau gadis itu keluar dengan wajah kesal dan masam. Ia tau penyebabnya, Jordan. Jordan pun juga keluar dengan wajah kesal namun terlihat angkuh. Sedangkan Kejora, cewek itu mengekori Ara yang sedang mencibir sambil berjalan.

Melihat itu, Aksa terkekeh saat Ara yang berjalan sambil berbicara sendiri.

"Zina mata, Bos," teriak Sam disamping Aksa yang membuat cowok itu menatap sang pelaku dengan kesal.

"Diem lo," balasnya tajam.

"Mereka kenapa bisa bareng ya?" gumam Setyo yang dihadiahi toyoran manja dari Juni.

"Yaiyalah mereka bareng bego, kan udah jadi saudara."

Aksa yang mendengar pun mengerti. Memang, kemarin Tiara dan Karel sudah menikah. Dan undangan pernikahan merekapun sudah menyebar luas di SMA Permata. Banyak dari mereka yang mendengar itu kaget bukan main. Tapi mereka semua ikut menghadiri acara pernikahan itu. Termasuk Aksa dan sahabatnya.

"Ya Allah, Neng kembar cantik bingit," ujar Juni sangat lebay.

"Biasa aja kali kalimatnya, gak usah lebay," cibir Sam.

Juni yang mendengar itu langsung mengerucutkan bibirnya. Hal itu berhasil mendapat hadiah jitakan di bibirnya.

"Sialan lo, Sa," umpat Juni melotot.

Aksa hanya mengendikan bahu tak peduli. Saat memandang Ara, matanya tak sengaja bertemu. Aksa melambaikan tangannya ketika Ara melihatnya. Ara yang melihat itu hanya tertawa geli melihat kelakuan mereka.

"Ara," panggil Kejora.

Ara menoleh kesamping. "Apa?"

"Nanti ke kantin bareng ya?"

Ara mengangguk lalu berbelok bersama Kejora menuju kelas mereka. Tanpa sengaja, Kejora menabrak bahu seseorang. Dan ternyata seorang adik kelas perempuan.

"Maaf Kak, aku gak sengaja," ujarnya pelan.

Kejora mengangguk. "Gak papa, lain kali hati-hati." Ia tersenyum manis membuat adik kelas itu berdecak kagum.

Ara hanya melihat interaksi itu tanpa suara. Matanya melirik malas pada salah satu adik kelas itu karena sedari dari, ia menatap pakaian yang tampak ketat pada adik kelasnya.

Adik kelas itu mendongak menatap Kejora, lalu mengangguk. Ia mengulurkan tangannya membuat Kejora bingung. "Aku boleh kenalan gak sama Kakak? Aku pengen banget kenal sama Kakak," ujarnya.

Kejora yang mengerti langsung tersenyum lalu membalas uluran tangan itu. Saat itu juga Ara berpamitan, cewek itu malas sekali menunggu.

"Gue duluan, nanti gue ke kelas lo," pamitnya diangguki Kejora. Ara sebenarnya tidak ingin ke kelas Kejora. Tapi karena rengekan Kejora yang katanya tidak kuat berjalan karena PMS, terpaksa dia menuntun cewek itu.

STARLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang