02. STARLA ARABELLA

33.7K 1.8K 65
                                    

Cara satu-satunya bertahan agar beban hilang sejenak, dengan tersenyum dan wajah kaku. Tidak ada yang salah kan?

******

Angin malam menerpa setiap yang di lewatinya. Diganti dengan sang surya yang mulai menampakkan dirinya untuk bertugas setiap bumi berputar. Awan-awan mulai berganti warna dengan sang angkasa yang menyapa. Suara burung berkicau menambah orang orang yang masih tidur terpaksa bangun.

Rutinitas bekerja ataupun sekolah memang itu sesuatu yang wajib bagi mereka karena memang tugas mereka. Walaupun ada yang terpaksa dan dengan senang hati entah itu hobi atau sesuatu yang membuat orang senang.

Suara helaan nafas sambil tidur terdengar jelas di kasur membuat seseorang yang didepan pintu itu berkacak pinggang sambil menggelengkan kepala.

"Non Ara? Bangun Non, udah siang." Wanita paruh baya yang sudah berkepala lima itu menyibakkan selimut anak majikannya.

Seorang gadis bernama Ara itu membuka mata biru jernihnya lalu mengecek jam dindingnya.

Sesaat, ia membulatkan matanya karena sudah merasa terlambat. "Bibi, kenapa gak bangunin sih?" Ia berdecak kesal sekaligus panik, lalu memilih berjalan ke kamar mandi.

Bi Siti atau Asisten Rumah Tangga Ara itu hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat anak majikan si bungsu.

Setelah selesai, Ara turun dari tangga dengan langkah tergesa-gesa. Saat berjalan melewati ruang makan, langkahnya terhenti kala mendengar suara sang mama.

"Ara, kamu gak makan?"

Ara menggeleng kepala pelan. "Udah telat Ma. Aku berangkat ya?" Ia mengulurkan tangannya untuk bersalaman yang langsung di balas Tiara cepat karena Ara terlihat tergesa-gesa. Ara berlari keluar rumah lalu berdiri di depan gerbang mencari angkutan umum.

Tiara yang melihat anaknya seperti itu hanya tersenyum miris. Mama tau kamu menghindar , batinnya sedih.

Setela turun dari bus, Ara berlari kecil ke kelasnya, kelas XI IPS 2. Tanpa menghiraukan tatapan sinis dari murid SMA Gentara yang lewat.

Ara memang begitu. Sifatnya bodo amatan. Mungkin sifat yang seperti itu membuatnya tidak mempunyai teman perempuan di sekolah baru ini.

Starla Arabella atau biasa dipanggil Ara. Murid baru di SMA Gentara satu bulan yang lalu. Ara pindah dari Bandung karena suruhan Mama dan kembarannya. Ayahnya dan Mama nya sudah berpisah sejak mereka kelas 4 SD . Dan Ara waktu itu memutuskan untuk tinggal bersama dengan nenek dan kakeknya di Bandung.

Ara sebenarnya enggan menginjakkan kakinya dirumah itu, namun ketika mengingat ucapan ayahnya sebelum pergi ke Jogja, ia akhirnya memutuskan mengikuti keputusan mama nya. Kata ayahnya pernah bilang,

" Jadilah anak yang baik. Kamu harus bikin Mama bahagia."

Oleh karena itu, Ara akhirnya memilih mengikuti kemauan mereka dengan memasang topeng wajahnya. Ara sebenarnya tidak tau kenapa mamanya itu menyuruhnya tinggal kembali di Jakarta. Firasat Ara sedikit tidak enak sebenarnya, namun dia mencoba mengenyahkan pikirannya itu.

Ara mempunyai kembaran. Namanya Kejora Anasella, dimana dia adalah kakak Ara yang berbeda 5 menit saja. Kejora yang biasa di panggil itu bersekolah di SMA Permata.

Sebenarnya, mamanya sudah mendaftarkan Ara disana. Namun karena sekolah SMA Permata sedang sibuk memeriksa hasil Penilaian Tengah Semester. Alhasil katanya satu bulan lagi baru masuk. Aneh memang, tapi begitulah kenyataannya, walaupun sekolah itu milik kakeknya.

Tiara akhirnya memasukkan Ara ke SMA Gentara sementara waktu. Karena nanti dia akan tetap memindahkan Ara ke sekolah yang sama dengan Kejora. SMA Permata sekolah milik ayahnya, kakek Ara dan Kejora dari ibu mereka.

Tiara ingin melihat Ara dan Kejora sama sama kompak layaknya anak kembar. Dia berharap, Ara nanti akan terbuka dengan orang-orang asing yang dianggapnya namun tidak dengan Tiara, karena mereka orang penting.

*****
Salam Mey🐳

24 April 2020

STARLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang