41. MISI KETIGA [1]

13.7K 1.1K 374
                                    

*****Semua orang menoleh ke asal suara tepat di belakang Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****
Semua orang menoleh ke asal suara tepat di belakang Ara. Rangga yang melihat orang itu membelalakkan matanya.

Orang yang ditatap hanya menampilkan wajah datar dengan jaket hitam berlambang matahari di punggung jaket dan ukiran nama geng di atas logo itu beserta bandana kecil berwarna putih di lengan kirinya.

Di belakang cowok itu ada anggota-anggotanya yang sudah memakai bandana kecil masing-masing berwarna putih di lengan kanan mereka. Mereka turun dari motor sport mereka lalu berbaris di belakang sang pemimpin.

Rangga yang tersadar itu menatap cowok itu dengan meremehkan. Lalu beralih ke Ara yang menatapnya dengan sorot dingin. Rangga terkekeh sinis.

"Well. Jadi sekarang, kalian sudah bertemu?"

Ara mengepalkan tangannya. Ia masih berdiri ditempat dengan menatap dingin ke arah Rangga. Bibirnya hanya diam tidak bersuara. Ia akan membiarkan Rangga berbicara sampai berbusa saja. Ia benar-benar muak.

"Oke!" Rangga manggut-manggut paham lalu memiringkan kepalanya menatap cowok di depannya dengan tersenyum miring.

"Jadi sekarang, lo mau balas dendam sama gue?" Rangga tertawa sumbang.

"Silahkan. Gue dengan senang hati melawan lo. Itupun kalau lo mampu."

Rangga menatap Ara sinis.

"Untuk adik tersayang, gue akuin rencana lo bagus. Bersandiwara didepan gue dengan baik. Bagus. Tapi...,"

"Jangan harap rencana kalian berhasil."

Ara dapat mendengar suara desisan di belakangnya. Ia menatap Rangga sinis lalu tersenyum kecil.

"Bagus kalau lo udah tau. Gue juga udah muak bersandiwara didepan lo. Apalagi liat wajah lo yang mirip seorang bajingan."

Rangga yang tersulut emosi langsung menatap Ara nyalang.

"Mulut lo jaga ya!!"

"Kenyataan," balas Ara sinis.

Rangga berdecih. Matanya menatap cowok di belakang Ara yang menggeram marah. Lalu bertepuk tangan tiga kali.

"Kalian berdua itu hanya seumpama umpan tikus untuk gue. Gue gak bakal biairn kalian rusakin rencana gue yang udah gue rencana'in bertahun-tahun dengan matang."

"Dan untuk lo!" Rangga menunjuk cowok di belakang Ara dengan benda kesayangan ditangannya. Tongkat Double Stik Nunchaku Besi.

 Tongkat Double Stik Nunchaku Besi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STARLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang