36. INGATAN TERBURUK

14.9K 1K 138
                                    

Liburan sekolah yang lumayan panjang membuat seorang pelajar merasa bebas dari tugas. Waktu yang mereka luangkan kadang bermanfaat, kadang hanya merasa bosan dan tidak menghasilkan apapun.

Hari Minggu yang cerah ini membuat seorang gadis mengembangkan senyumnya. Ia berada di depan gerbang rumahnya menatap ke jalan yang berlalu lalang. Ramai dan panas. Walaupun begitu, tetap saja tidak menghalangi aktivitas para pekerja keras.

Beberapa saat, ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk. Ia menyampingkan sepedanya dulu lalu merogoh saku celana jeans hitamnya.

Zacky
Leo bwa cwek ksini. Ktany sih
pcar. Gk tau siapa, soalny dia
bru prtma kli bwa cwek ksini.
Trus alsn cwek ksni kta Leo
sih dia cuma mau liat
markas Leo. Kalau gak
slah nmnya Miseyla.

Ara yang ingin mengetik sesuatu terhenti karena sebuah foto yang dikirim oleh anak buah Avega, mata-matanya. Ia mengerutkan keningnya melihat foto itu. Didalam foto itu, ia hanya melihat punggung cewek itu yang sedang mengobrol dengan beberapa anggota Avega. Ia merasa sedikit...familiar.

Starla Arabella
Reaksi Bartha?

Zacky
Smnjak Hans koma,
dia jdi pndiam.

Ara hanya membaca pesan itu. Cukup memuaskan dengan informasi yang ada. Ia menghela nafas. Apa kedua orang itu bisa ia percaya nanti? Kalau sekarang, mungkin mereka bisa dipercaya. Tapi nanti, entahlah. Sama ketua saja, mereka berkhianat. Apalagi dengan dia yang hanya orang baru. Walaupun mereka takut, tapi ia juga tak tau nanti kedepannya seperti apa.

Setelah mendapatkan informasi dari Zacky, ia mengambil sepedanya dan mengayuh sepeda itu pergi ke tempat kerjanya. Sudah lama ia tak kesana karena minta cuti. Ia mengambil cuti karena ia mau fokus Ujian dulu. Dan hari ini, ia akan memulai kerjanya kembali. Apalagi hari ini hari Minggu, pasti pengunjung banyak yang berdatangan.

Sebelum ia menjalankan sepedanya, suara seseorang dari belakang membuatnya terhenti.

"Lo mau kerja lagi?"

Ara menoleh. Ia mengerutkan keningnya pertanda bingung. Namun, itu tak terlihat karena wajahnya datar yang menatap Jordan beserta Tio dan Natha yang datang untuk mengajak main.

"Apa peduli lo?"

Jordan bungkam. Ia juga tak tau kenapa akhir-akhir ini ia selalu mengurusi urusan Ara. Dan selalu menanyakan kemana cewek itu setiap kali pergi.

"Gue cuma nanya!" jawab Jordan sinis.

Ara menaikan sebelah alisnya. "Nanya tapi sinis," desis nya berbalik lalu pergi meninggalkan Jordan yang menatap punggung Ara menjauh. Sedangkan Tio dan Natha, mereka berdua saling pandang lalu mengendikan bahu acuh.

"Jadi pergi?" tanya Natha.

Jordan menoleh ke arah mereka lalu mengangguk. "Cabut!"

*****

"Gimana? Capek nggak?" tanya Mbak Indah, pemilik Cafe Taria, yang masih berumur 24 tahun.

Ara yang baru saja mengantarkan pesanan makanan itu terkekeh kecil ketika ditanya karena ia sudah lama tidak bekerja. "Gak juga Mbak."

Mbak Indah tersenyum kecil melihat kerja keras Ara. Ia tau kalau Ara itu orang yang berada, begitu juga dengan Trio Gentara yang bekerja disini. Ia cukup mengenal mereka yang alasan bekerja hanya untuk mengisi hobi. Kalau Ara hari ini bekerja, sedangkan Trio Gentara itu akan mulai bekerja kembali lusa karena masih sedikit sibuk di markas Antraz.

Mbak Indah merasa bersyukur mengenal mereka yang mengisi waktu luang untuk yang bermanfaat.

"Kalau capek, istirahat aja dulu," ujar Mbak Indah. Ara menggeleng lalu tertawa kecil.

STARLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang