Saat ini, ruangan yang dipenuhi murid-murid dengan berkutat buku sangat ribut. Karena bel istirahat sudah berbunyi. Mereka ribut sana-sini menanyakan soal-soal yang baru saja mereka jawab. Ruangan itu semakin ribut ketika isinya ada beberapa anak berandalan. Walaupun hari ini, hari terakhir ujian mereka, mereka tetap saja santai.
Sedangkan Ara, cewek itu duduk disamping tembok yang ada di barisan ke empat. Ia memilih tidur daripada belajar dikelas campuran yang penuh kicauan-kicauan tak jelas. Memang, ruangan ini berisi dari murid-murid kelas lain atau disebut campuran. Setiap ujian, ruangan akan dibagi.
Saat asyik-asyiknya tidur, suara gebrakan di meja guru membuatnya terbangun dan kaget. Dan disisi belakang pojok, ada Aksa, Alaska, dan Juni yang sedang berbincang pelan. Mereka masih bisa menghargai orang-orang yang sedang belajar. Kadang-kadang Aksa menatap Ara yang tertidur. Aksa tidak mendatangi cewek itu dan menyuruhnya belajar karena ia tahu, kalau Ara itu pintar dan cerdas.
"Yes. Hari terakhir!" ujar Juni girang. Mereka bertiga satu ruangan, sedangkan Setyo, Rasya, dan Sam disebelah ruangan mereka. Mereka tidak mendatangi ruangan Aksa karena cowok itu sendiri yang menyuruh jangan. Ia menyuruh fokus belajar saja.
"Seneng bener?" celetuk Aksa dibalas Juni dengan cengiran lebar.
"Biasa, orang kaya gitu," sahut Alaska datar.
Juni hanya mencengir tak jelas. Tak lama, suara gebrakan membuat mereka kaget. Aksa dapat melihat keterkejutan Ara yang sedang tertidur. Saat mereka menoleh, ternyata ada dua cewek yang sedang saling Jambak menjambak. Entah masalah apa.
Mereka yang melihat itu hanya diam dengan menonton. Ada yang mengompori, sahut-sahutan dan ada juga berteriak semangat.
"Lo duluan ya yang dorong gue," kata perempuan yang menjambak rambut lawannya didekat kursi guru.
"Jelas-jelas lo yang sengaja nyenggol bahu gue," bentak lawannya tak kalah keras.
Ara menatap pertengkaran itu. Dan ternyata, kakak kelas dengan adik kelas yang menjambak. Dan satu hal lagi yang membuat Ara jengah. Antara dua cewek itu, ada cewek yang selalu membuat Ara jengkel dan malas menonton. Ferly dan seorang adik kelas 10 dengan seragam kurang rapi. Dapat Ara lihat kalau cewek itu seorang Badgirl, dan mereka satu ruangan.
Sekarang mereka sedang bertengkar entah apa. Yang pasti, tidak diketahui Ara. Ara yang melihat hanya geleng-geleng kepala. Ia malas menonton itu. Saat ujian saja mereka bertengkar. Memang tidak tau sikon.
Ara memilih diam dengan menonton pertengkaran itu. Walau malas, tapi ia sedikit terhibur karena terlalu bosan. Jadi mau tak mau ia memilih menonton di kursinya dengan menatap mereka yang ada didepan kelas.
"Dasar adik kelas kurang ajar!" Ferly menarik keras rambut cewek yang bernama Aluna itu.
"Lo yang kurang ajar! Lo sengaja kan nyenggol gue?" Aluna menatap tajam Ferly dengan nada menantang.
"Tapi lo duluan yang dorong gue!"
"Itu karena lo gak minta maaf, mentang-mentang kakak kelas," ujar Aluna sinis.
"Lo berani sama gue?!" tantang Ferly menunjuk Aluna dengan kasar.
Aksa dan kedua sahabatnya hanya diam seperti Ara. Aksa menatap Ara yang sedang menonton. Ia tersenyum tipis lalu berdiri dari tempatnya yang membuat Juni disampingnya bertanya.
"Mau kemana, Bos?"
Alaska menatap Juni sinis setelah menghadap ke belakang, karena Alaska berada di depan Juni. Juni yang ditatap menatap Alaska "Napa lo? Sinis amat sama gue?!" tanyanya sewot.
Alaska hanya diam. Aksa geleng-geleng kepala. Ia berjalan melangkahkan kakinya mendekati Ara.
"Bos mau kemana?!" tanya Juni kepo membuat Alaska jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA [END]
Teen FictionCerita : TAMAT (Part masih lengkap)✓ (Follow dan vote komentar jangan lupa, biar adem gitu haha) [PERJUANGAN DAN PERSAHABATAN DISEBUAH KEHIDUPAN] Pertemuan antara Sang Raja Jalanan dan sosok perempuan bermata biru penuh teka-teki, dan sifat yang san...