33. AKSI GENG [K]ENCANA

14.5K 1.1K 114
                                    

Aksa menatap Bartha nyalang. Sesaat, ia menatap Ara sebentar lalu bernafas lega ketika melihat Ara sudah tidak ada disana. Aksa memang sedari tadi tidak melihat Ara yang melawan dua anak SMA Erlangga karena ia membalas pukulan Bartha.

"Lo harusnya jaga dia disana, bukan kesini. Lo salah tempat!" desis Alaska yang dibelakang Aksa.

Bartha terdiam mendengar. Benar yang dikatakan Alaska. Namun, saat itu ia diselimuti amarah. Dan Hans, sudah ia anggap sahabat sendiri.

"Lo jangan ikut campur!" bentak Bartha membuat mereka mendengus mendengarnya.

Juni maju dengan angkuh. "Lo mau berhadapan dengan Kencana?" tanya Juni tajam namun menyiratkan ke narsisan nya

Bartha mengerutkan keningnya. "Gak peduli!"

Setyo bertepuk tangan lalu maju disamping Juni dengan pede. "Lo gak tau siapa geng Kencana?" tanyanya pede. Bartha lagi-lagi mengerutkan keningnya.

"Ngapain gue tau nama geng kaya gitu? Jelek lagi!" decih Bartha lalu menatap Aksa dan Rasya yang tertawa. Bartha menatap mereka bingung.

Sontak, merasa nama geng mereka di jelek-jelekan langsung melotot tak terima. Sam ikut maju dengan menggulung lengan bajunya ke atas sok kekar.

"Lo bilang apa?" nyolot Juni tak terima.

"Jelek!"

Bartha lagi-lagi dibuat bingung, ini ia yang mau tawuran. Kenapa berhadapan dengan spesies sepeti tiga orang ini? Pikirnya.

"Wah wah wah! Gak tau rupanya dia," decak Setyo geram.

"Guys! Kayanya perlu diberi aksi nih ke dia. Masa gak tau geng Kencana yang Kece Abis Membahana ini?" Sam bertanya sok heran.

Mereka berdua mengangguk setuju. "Lo beneran gak tau geng Kencana? Geng yang terkenal itu lhooo?" tanya Juni dilebih-lebihkan. Padahal, yang tau geng mereka itu hanya sahabat mereka.

Bartha sedari tadi naik pitam. "Banyak bacot lo bertiga!" bentak nya membuat geng Kencana mengelus dada sabar.

"Sabar. Orang sabar rejekinya ketuker!" sahut Juni membuat Setyo menoyornya.

"Salah bego!"

Juni menatap Setyo berdecak, "Jangan ngomong itu!"

"Iya-iya," cibir Setyo.

Aksa dan yang lain tertawa melihat itu. Sepertinya, mereka melupakan tawuran itu. Aksa paham maksud Juni. Sepertinya cowok itu tidak mau membahas bego.

"Diam kalian!" bentak Bartha.

"Tau! Lo bertiga banyak bacot," sahut Leo tajam.

Mereka bertiga menatap keduanya dengan pede. "Bilang aja mau langsung liat geng Kencana kan? Makanya nyuruh stop ngebacot nya." Mereka tersenyum bangga.

"Ngapain gue mau liat Bencana-Bencana itu? Gak guna!" decih Bartha membuat mereka bertiga berdecak sebal. Sedangkan Aksa dan kedua sahabatnya lagi-lagi tertawa meledek.

"Heh! Kurang ajar lo!" Sam melotot tak terima.

"Lo kembarannya Alaska ya?" Mereka jadi mengingat saat Alaska menyebut geng mereka itu geng Bencana.

"Ogah!"

Alaska yang mendengar, mendengus. Mereka ini kenapa melibatkan dia? Memang benar kok kalau geng mereka itu mirip Bencana. Bencana malu-maluin.

"Oke! Karena kita gak mau membuang-buang waktu, kita akan menunjukan siapa geng Kencana yang terkenal itu," ucap Setyo narsis.

"Terkenal dari mananya?" celetuk Aksa meledek.

STARLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang