Udara siang sangat panas membuat orang enggan keluar rumah atau pergi. Begitu juga dengan Ara yang menyusuri jalan raya menggunakan sepeda lipat berwarna abu-abu pemberian ayahnya ketika dirinya dan Kejora berulang tahun.
Kejora di belikan mobil keluaran terbaru sedangkan Ara memilih membeli sepeda lipat. Dia sendiri yang meminta karena lama tidak menggunakan sepeda. Katanya mengurangi polusi.
Hari Minggu memang hari yang paling bagus untuk beristirahat bagi kaum pekerja. Setiap keluar, Ara selalu menggunakan softlens berwarna hitam untuk menutup mata birunya karena tidak ingin jadi sorotan. Sedangkan Kejora, dia memiliki warna mata coklat agak kehitaman sedikit yang memiliki warna mata sama dengan Tiara. Sedangkan Ara, dia memiliki bola mata yang sama dengan kakeknya, dimana merupakan orang tua dari ayahnya. Ara mengayuh sepedanya sambil melamun karena memikirkan masalah yang mamanya kemarin ceritakan.
Flashback.
Ara pulang dengan wajah lelah karena seharian ini dia memiliki urusan penting. Menaiki anak tangga lalu terhenti karena suara mamanya yang memanggil.
"Ara, Mama mau bicara sama kalian." Tiara menghela nafas berat. Mungkin ini waktunya dia memberitahu mereka.
"Mama kenapa?" bisik Kejora yang baru saja turun dari kamar ketika berpapasan dengan Ara yang ingin berbalik menghadap Mama nya.
"Gak tau." Ara mengangkat bahu acuh lalu berjalan ke ruang keluarga diikuti Kejora.
"Mama tau kalian udah besar. Maka dari itu, Mama minta izin sama kalian kalau Mama pengen nikah lagi." Tiara menjelaskan sambil memandang kedua putrinya yang tampak kaget.
Ara mendongak menatap wajah Tiara. "Jadi ini alasan Mama nyuruh aku balik ke Jakarta?" tanyanya dengan tatapan tak bisa diartikan.
Tiara menggeleng "Bukan. Mama cuma pengen kita ngumpul kaya dulu lagi. Mama cuma gak mau pisah lagi sama putri Mama." Tiara tersenyum lembut ke Ara lalu menoleh Kejora.
"Kamu ngizinin Mama?" Tiara menatap putri sulungnya itu yang tampak diam saja.
Kejora yang melihat Mama nya tampak berharap hanya mengangguk lalu menunduk dalam. Mungkin ini saatnya mamanya bahagia.
Tiara lalu menoleh ke arah Ara yang membuang muka. Ia tersenyum kecil lalu mengusap kepala anaknya lembut."Mama nggak akan maksa kamu kok."
Ara dapat melihat harapan mamanya itu lalu menoleh Kejora. Kejora yang diperhatikan langsung tersenyum lalu mengangguk. Ara menghela nafas sebelum menatap mamanya.
"Kalau itu menurut Mama baik, aku terima. Semoga Mama bahagia," katanya tersenyum kecil.
Tiara tidak dapat membendung air matanya lagi. Ia mendekat lalu memeluk mereka. "Makasih. Mama sayang sama kalian."
Tiara melepaskan pelukannya lalu menatap Ara."Kata Kepsek SMA Permata, kamu Minggu depan udah boleh masuk." Tiara tersenyum lalu menatap anaknya satu persatu. "Dan calon Papa kalian, anaknya juga sekolah disana. Jadi kalian bisa makin akrab," lanjutnya.
Ara dan Kejora saling pandang lalu mengangguk.
"Dan besok malam, keluarganya mau silaturahmi ke sini. Jadi kalian jangan pulang terlalu larut," lanjut Tiara.
*****
Ara memang begitu pintar. Menutupi semua masalah dengan senyuman yang palsu. Dia akan memberikan apapun untuk mamanya . Ditambah dia harus pindah sekolah lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA [END]
Teen FictionCerita : TAMAT (Part masih lengkap)✓ (Follow dan vote komentar jangan lupa, biar adem gitu haha) [PERJUANGAN DAN PERSAHABATAN DISEBUAH KEHIDUPAN] Pertemuan antara Sang Raja Jalanan dan sosok perempuan bermata biru penuh teka-teki, dan sifat yang san...