40. MENYANGKUT NYAWA

13.8K 1K 290
                                    

Mengejar bukan berarti obsesi. Dia hanya berlari mengikuti alur yang sudah di tentukan.

*****

🎼Andmesh-Nyaman🎼

*****

Malam Minggu yang menyenangkan bagi semua para remaja. Ricuh sana sini begitu terdengar. Tampak di dalam sebuah bangunan bernuansa abu-abu sangat ramai. Beberapa cowok yang sedang bermain PS terganggu karena seorang cowok yang baru saja datang dari dapur berteriak.

"Woy! Siapa yang ngambil camilan gue?!" teriaknya menatap ke semua teman-temannya.

"Ngaku kalian!"

Satu cowok yang duduk di sofa dengan menulis entah apa menyahut "Camilan aja ribut!" Ia mendengus karena terganggu teriakan cempreng itu.

"Beli lagi lah!" sahut salah satu yang bermain PS.

Cowok yang berteriak tadi berdecak kesal. "Enak aja! Gue beli pakai duit tau gak?!"

"Lah? Siapa bilang beli pakai kentut?" tanya cowok yang menyisir rambut. Mereka yang mendengar tertawa meledek.

"Bangsat banget lo semua!" umpat cowok itu.

"Woy! Siapa yang ngambil minuman gue di atas meja?" teriak cowok yang baru saja datang dari dapur setelah cowok camilan.

"Siapa woy!"

"Nah! Minuman lo aja ilang! Berarti malingnya pasti sama!" timpal cowok camilan.

"Wah! Bener-bener ni maling! Harus di berantas nih!" balas cowok minuman.

"Siapa yang ngambil camilan gue?"

"Siapa yang ngambil minuman gue?"

Mereka yang mendengar itu tampak pusing karena suara kicauan-kicauan yang berteriak-teriak tidak jelas.

"Emang minuman apa sih?" tanya cowok bermain PS dengan jengkel.

"Itu tuh penting!"

"Woy! Jawab kalian! Siapa yang ngambil camilan kesayangan gue?"

"Camilan aja di sayang. Cih!" sahut teman cowok bermain PS.

"Suka-suka gue dong! Camilan gue juga! Sirik aja!"

"Woy! Minuman gue!" sahut cowok itu dengan mengacak rambutnya kasar.

"Emang minuman apa sih?" tanya mereka jengah. Sedari tadi, suara mereka sangat berisik.

"Minuman itu ba—"

"Hey kalian yang disana!" teriak cowok yang baru saja dari toilet. Teriakan itu bernada seperti lagu.

"Iya! Kalian!" Cowok yang datang dari toilet itu menunjuk-nunjuk mereka satu persatu dengan mata melotot.

"Kalian! Iya kalian!"

Cowok yang berteriak camilan itu mengernyitkan dahi. Sedangkan mereka yang di tunjuk-tunjuk merasa jengah.

"Iya kalian!"

STARLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang