55. KITA

7.9K 900 191
                                    

Satu pesan, jangan lupa baca sambil denger lagu ini :) karena baca sambil denger lagu itu benar-benar mood. Termasuk aku.😘

3633 kata.

🎼Virgoun- Surat Cinta Untuk Starla

*****
Semua murid tampak berlalu lalang mulai dari koridor sampai lapangan basket yang diisi anak cowok dengan bermain basket. Jam kosong yang sekarang ini, benar-benar membuat murid-murid bersorak ria. Termasuk Aksa dan lima orang lainnya.

Kaki Aksa terangkat dengan menumpu pada kaki sebelahnya. Ia bersedekap dada menatap ke arah lapangan seraya bersandar pada pohon di belakangnya. Lima sahabatnya berada disamping dengan geng Kencana yang memilih berbaring di atas rerumputan hijau, Alaska dan Rasya memilih duduk dengan bersila. Mata mereka juga menatap ke arah lapangan.

Rasya dan Alaska yang merupakan anggota basket tidak mengikuti latihan pemanasan itu. Karena, mereka saat latihan setelah futsal, basket kembali latihan secara bergilir. Babak ini, mereka tidak mengikutinya, walau Rasya seroang ketua basket itu, tapi tetap saja cowok itu izin sebentar ingin bersantai dulu.

"Hari ini hari apa?" gumam Setyo.

Juni menoleh dengan posisi berbaring. Tak lama, cowok itu menoyor Setyo yang ada di sampingnya. "Belum tua aja udah lupa. Gimana udah tua? Bisa-bisa bini lo bunuh diri gara-gara suaminya sering lupa."

Sam di samping Juni langsung menoyor Juni pada akhirnya. "Halah!" cibirnya. "Kaya lo gak aja! Monas di mana ya? Di Inggris salah gak sih?" Ia tersenyum mengejek.

Juni membuang muka. Cowok itu bangkit lalu duduk di samping Aksa. Ia menoel-noel lengan kekar itu. "Sa, lo gak mau nyuruh mereka latihan?"

Aksa melirik sekilas pada Juni. "Siapa?"

Juni berdecak, "ya anggota Futsal lah! Masa anak dance?!"

"Oh itu? Gue udah bilang. Abis anak basket latihan kita langsung latihan. Kayaknya guru-guru emang sengaja buat kita jamkos biar bisa latihan," jawab Aksa santai menghiraukan sorak ria di sebelahnya.

"Eh Sa!"

Semua menoleh pada asal suara. Aland mendekat dengan baju yang sudah tidak di kancing, tampak berantakan. Sebelas dua belas dengan Aksa dan sahabatnya.

"Napa lo?" tanya Aksa mengerutkan keningnya.

Nafas Aland tersengal-sengal. "Anu..itu...hah hah...aduhh...anu... Ara-"

"Apa sih?!" Aksa bangkit seketika.

"Dia...baru masuk kan? Dia...di samperin sama Maia. Mereka adu mulut di koridor utama," jawab Aland lega.

Tak menjawab, Aksa memilih pergi dengan langkah lebar. Mengabaikan teriakan Juni dan Setyo yang memanggilnya.

*****

"Lo siapa?" tanya Ara ketus. Ia berdecak kesal saat baru saja ia datang dari parkiran dan menuju kelas, malah di hadang cewek dengan pakaian ketat.

Kejora dan Jordan sudah tidak bersamanya saat mereka beda arah. Ara menatap sinis pada Maia. "Minggir," ujarnya tajam.

Maia hanya sendiri, saat mengajak Yumna dan Ferly, mereka malah menolak keras.

"Lo yang siapa?! Murid baru aja udah seenaknya rebut punya orang!" bentak Maia kasar. Hal itu membuat beberapa murid berkumpul untuk menonton.

Alis Ara terangkat. "Siapa?" tanyanya malas. Baru saja masuk sekolah, malah di hadapkan dengan masalah aduh mulut.

"Gak usah pura-pura! Lo udah rebut yang harusnya jadi milik gue!" Maia menampar pipi Ara cepat. Yang reflek membuat wajah Ara menatap ke samping dengan memegang pipinya.

STARLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang