Sebelumnya jangan lupa follow akun Wattpad dan Ig juga🥰.
Dan vote, komentar nya❤️
Chapter selanjutnya dari sebelum revisi nih. Terimakasih sudah menunggu.
Selamat membaca <3
_
_
_*****
"Kenalin, nama gue Aksara Aldebaran. Gue disini sebagai ketua geng motor The Donster angkatan ke 5." Aksa menatap seluruh anggota lama dan anggota baru bergantian, lalu beralih pada tamu-tamu yang ia undang. Wajahnya tidak ada ekspresi, layaknya seperti pemimpin dengan aura dingin."Disini karena kemarin gue udah bilang, kalau penerimaan anggota The Donster angkatan 6, di majuin. Dan acara itu udah kemarin malam kita laksana'in, jadi sekarang, malam ini adalah acara peresmian penerimaan anggota baru." Aksa menunduk sedikit memberi hormat pada mereka semua yang bertepuk tangan dengan meriah. Ia tersenyum tipis saat Mario, ketua angkatan sebelumnya menatap ke arahnya dengan senyum simpul.
Anggota inti The Donster yang duduk di meja depan hanya diam dengan wajah serius. Di samping meja mereka, ada Rio, Bagas, beserta anggota Antraz lainnya, termasuk Cakra, pendiri Antraz yang sudah menikah.
Tidak ada perempuan di sini, hanya ada beberapa pelayan laki-laki yang melayani mereka di markas The Donster. Markas yang kadang rapi kadang kotor, kini di sulap menjadi sebuah ruangan acara.
Aksa turun dari tempat ia berpijak, lalu melangkahkan kakinya pada lima sahabatnya. Ia duduk lalu meneguk sirupnya. Ia tak mau meminum minuman keras karena kalau Fauzan tahu, bisa-bisa ia di tendang dari rumah.
"Abis ini lo mau ngapain?" tanya Rasya.
"Mau awasin anggota baru. Siapa tau ada yang buat gue tertarik buat jadiin dia ketua angkatan berikutnya. Gue kan udah mau hampir dua tahun, terlebih gue udah kelas 12. Jadi, gak ada salahnya." Aksa memang jadi ketua sudah dua tahun.
Secara singkat saja, penerimaan anggota baru itu di laksanakan dua tahun sekali. Jadi, jika anggota baru di buka, secara garis besar, jabatan ketua itu akan di gantikan dengan ketua baru. Terlebih, setiap leader yang di ganti, selalu saat kelas 10, jadi jika sudah dua tahun, ketua itu memasuki kelas 12, dan sudah waktu sangat sibuk.
Sam menatap sekeliling. "Lo liat lima orang itu? Yang kelas 10 di SMA kita. Aura salah satunya kuat banget."
Mereka semua mengikuti arah pandang Sam. Semua mengangguk setuju. Setyo mengerutkan keningnya lalu menceletuk, "dua dari mereka itu bukannya anggota Futsal kan, Sa? Tim inti setelah jabatan ketua dan wakil, yang secara garis besar, ketua itu lo?"
Aksa mengangguk kecil. "Hm, mereka tim inti futsal. Salah satunya pakai rantai kecil di saku belakangnya, kalau gak salah namanya Abas. Abas Pranaja."
Juni ikut mengangguk. "Terus yang satunya lagi itu yang sering di bilang anak futsal, anak sultan. Apalagi dia selalu pakai kacamata mulu di kerah seragamnya. Keren sih," jujurnya. "Tapi lebih kerenan gue kalau di bandingin." Narsis nya muncul.
Rasya memutar mata jengkel. "Anak sultan Jun," sindirnya.
Setyo tiba-tiba heboh. "Eh eh! Liat yang pakai slayer hitam di lehernya, itu kan yang pernah ngobrol sama kita?" tunjuknya pada salah satu di antara lima orang itu kembali.
"Oh iya, buset. Wajahnya gak ada ekspresi banget. Mulus. Kaya lo tuh, Las!" Juni menceletuk menatap Alaska yang hanya mendengus kesal.
Sam menggeplak wajah Juni. "Bukan dia bego! Itu mah jangan di ragukan lagi, yang Setyo maksud tuh di sampingnya." tunjuk Sam pada Aaron yang duduk bersedekap.
"Oh iya, dia sama jambul ayam jago kan?" tanya Juni yang mendapat jitakan dari Rasya.
"Ayam ayam! Katanya anak murid lo. Si Sargas."
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA [END]
Teen FictionCerita : TAMAT (Part masih lengkap)✓ (Follow dan vote komentar jangan lupa, biar adem gitu haha) [PERJUANGAN DAN PERSAHABATAN DISEBUAH KEHIDUPAN] Pertemuan antara Sang Raja Jalanan dan sosok perempuan bermata biru penuh teka-teki, dan sifat yang san...