Ara duduk termenung sambil menyeruput es teh nya. Sesekali menyahut karena kekonyolan dua temannya yang suka berdebat hal konyol. Saat ini, ia berada di kantin SMA Gentara istirahat pertama bersama tiga sahabatnya.
"Enak aja dugong. Gue ini ganteng!" keukuh Arga sambil menatap sengit Rafa yang duduk diseberangnya, tepatnya disebelah Ara.
"Gak. Lo jelek gue ganteng. Baru bener!" Rafa menatap Arga tak kalah sengit.
"Yang bener itu gue ganteng lo jelek!"
"Lo jelek gue ganteng!"
"Gue ganteng lo jelek!"
"Lo jelek gue ganteng!"
"Yang bener gue ganteng lo jelek!"
"Kalian jelek gue ganteng!"
"Bener!" sahut Arga dan Rafa bersamaan. Tak lama, mereka saling pandang lalu menatap si pelaku yang ikut nimbrung perdebatan absuard mereka. Deni, cowok itu mencengir lebar.
"Kenapa? Bener kan? Kalian juga ngaku kalau kalian jelek gue ganteng."
"Kampret," umpat mereka berdua seraya melotot ke arah Deni.
"Eh? Jangan salah! Kampret-kampret gini juga banyak yang suka tau gak?" Deni menepuk dadanya bangga.
"Gak tau," sahut Rafa tajam.
"Gak mau tau," tambah Arga sinis.
"Dan gak nanya," lanjut mereka bersamaan lalu bertos ria ala laki-laki. Mendengar itu, Ara tertawa meledek ke arah Deni yang tampak terlihat masam.
"Gak papa Den. Lo itu ganteng kok," kata Ara sambil menepuk bahu Deni dengan kencang membuat sang empu meringis.
"Bangsat!" umpat Deni meringis kecil seraya mengusap bahunya pelan. Namun tak lama, ia menatap Ara dengan wajah riang.
"Beneran?" Deni langsung berbinar mendengar Ara berkata seperti itu.
Namun perlahan memudar ketika mendengar perkataan Ara selanjutnya.
"Iya! Kalau dibandingin sama setan!"
Perkataan itu jelas disambut gelak tawa Rafa dan Arga kembali. Mereka menjadi pusat perhatian ketika melihat persahabatan mereka. Ada yang iri, ada yang tidak suka pada Ara karena berteman dengan para the most wanted boy SMA Gentara. Jelas? Mereka bertiga itu tampan. Membuat mereka bertiga digilai para cewek cewek. Namun ketiganya hanya cuek.
Mereka bertiga bersahabat dengan Ara saat Ara menawari mereka bertiga pekerjaan yang bisa dibilang hobi mereka. Ara menawari menjadikan mereka band disebuah cafe di tempat Ara bekerja. Ara saat itu tak sengaja menguping pendengarannya ketika mereka bertiga mengomel ngomel karena uang jajan mereka yang dipotong karena ikut tawuran antar sekolah. Entah karena apa, Ara berani bertanya dan menawari mereka pekerjaan itu karena cafe tempat dia bekerja sedang membutuhkan band. Tepat saat itu, Ara melihat mereka memainkan alat musik diruang musik. Dan terjadi interaksi sampai menjadi sahabat. Dan akhirnya diterima.
"Sahabat laknat," gerutu Deni sambil mengerucutkan bibirnya yang membuat mereka pura-pura jijik.
Ara tertawa melihat Deni seperti itu lalu menjitak kepala cowok itu hingga meringis,
"Sialan lo, Ra. Untuk cantik!" omel nya."Gue emang cantik dari lahir Dinosau," bangga Ara membuat mereka yang mendengar jengah.
"Nama gue Deni Ra! D.E.N.I." tekan Deni ke Ara seraya mengeja namanya satu persatu. "bukan Dinosou," lanjutnya berusaha sabar
"Iyain," balas Ara memutar mata jengkel yang di sambut kekehan kecil dari mereka. Namun setelah itu, tidak yang membuka percakapan lagi. Mereka melanjutkan makanan mereka yang tertunda. Ara melamun. Entah apa yang dipikirkannya. Tak lama, ia memandang ketiga sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA [END]
Teen FictionCerita : TAMAT (Part masih lengkap)✓ (Follow dan vote komentar jangan lupa, biar adem gitu haha) [PERJUANGAN DAN PERSAHABATAN DISEBUAH KEHIDUPAN] Pertemuan antara Sang Raja Jalanan dan sosok perempuan bermata biru penuh teka-teki, dan sifat yang san...