"Kita ngapain ke sini anjir!"
"Mana gue tau, gue kan bukan cenayang!"
"Lah terus ngapain lo ngajak kita, Bos!" geram Setyo.
Aksa mendengus sinis. "Udah tau cari bukti kenapa masih nanya! Waktu kita gak banyak," jelas Aksa.
Cowok itu dengan cepat membuka kenop pintu kamar Atika. Mereka berada di rumah penginapan Atika dan Ryan yang selama beberapa hari ini tinggal di Jakarta.
"Sial! Di kunci," umpat Alaska.
"Dobrak aja," saran Sam.
Aksa mengangguk. "Gue coba dulu."
Beberapa kali cowok itu mendobrak, tidak ada efek apapun. Mereka baru tau, jika pintu itu terbuat dari bahan keras yang susah di dobrak.
Juni berdecak, " lemah banget lo, Bos!"
"Bacot lo, Jun! Sok kuat banget," cibir Aksa.
"Wah nantangin ni si Bos," balas Juni. Cowok itu maju dengan menarik lengan bajunya.
Juni mendobrak pintu itu dua kali, tidak ada efek apapun. Yang ada malah wajah cowok itu meringis kesakitan.
"Kuat banget lo, Jun," puji Setyo kagum.
"Sampai-sampai gak bisa di buka lagi," sahut Sam mengangguk-angguk mengerti.
Juni melirik mereka tajam. Katanya geng Kencana, tapi malah memojokkannya.
"Kita coba lagi, Sa." Rasya maju dengan Aksa.
Beberapa detik, pintu itu terbuka lebar dengan menampilkan suasana senyap di ruangan itu.
"Cepet cari," titah Aksa panik ketika melihat waktu terus berjalan cepat.
"Yang kita cari apa?" tanya Juni.
"Dokumen atau surat keterangan operasi wajah," jawab Alaska.
Aksa membuka laci, lalu menggeledah dan mengacaknya dengan mengeluarkan semua barang di sana.
"Gue gak nyangka kalau lo punya penyadap." Rasya geleng-geleng kepala. Cowok itu baru sadar jika Alaska begitu cerdik untuk menyimpan penyadap itu ke saku jaket Gamma.
Alaska membuka lemari kasar. Cowok itu melirik sekilas. "Bukan punya gue, punya Ara."
Lagi, berhasil membuat mereka berdecak kagum. Ara terus saja memiliki sisi rahasia sampingan.
"Terus gimana ceritanya kalian pake penyadap?" tanya Aksa tak habis pikir. Ia tak di beritahu Ara apapun mengenai rencana kecil itu.
"Cadangan," jawab singkat Alaska.
Aksa mengerti, Ara menyuruh Alaska karena cowok itu mahir dalam komputer.
"Terus kejadian di tempat Om Ryan, lo juga denger mereka bicara apa?" tanya Sam.
"Hm."
"Kata mereka apa?" tanya Setyo.
"Om Ryan di cambuk, operasi wajah, dan Atika nutup rapat-rapat rahasia itu."
"Itu sebabnya Ara nyuruh kita cari bukti soal dokumen itu?"
"Begitulah," jawab Aksa menyebalkan.
Mereka memutar mata jengkel. Tak urung, tangan mereka masih meraba mencari sesuatu yang mencurigakan.
"Gimana? Dapet?" tanya Setyo.
"Gue dapat!"
*****
Kejora terus menelpon Ara maupun Aksa, termasuk Rasya. Gadis itu menoleh ketika mendengar suara cowok di belakangnya.
"Liat sahabat cowok lo sama temen-temennya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLA [END]
Teen FictionCerita : TAMAT (Part masih lengkap)✓ (Follow dan vote komentar jangan lupa, biar adem gitu haha) [PERJUANGAN DAN PERSAHABATAN DISEBUAH KEHIDUPAN] Pertemuan antara Sang Raja Jalanan dan sosok perempuan bermata biru penuh teka-teki, dan sifat yang san...