Kamu selalu saja menyusahkan! Apa kamu tidak berniat menyenangkan?
****
SEPERTI sedang di kejar-kajar setan, Kinan berlari secepat kilat menunju toilet, ia benar-benar kebelet ingin buang air kecil. Selama pelajaran bu Lila, guru bahasa Indonesia yang selalu mendongeng kalau sedang menjelaskan materi itu membuat Kinan benar-benar harus menahan rasa kebeletnya susah payah. Dan, untung saja sekarang ia di perbolehkan izin ke toilet. Asal kalian tahu, bu Lila itu menyebalkan, kalau dia tidak di yakinkan mana mungkin Kinan di izinkan keluar kelas. Bisa-bisa kencing di celana kan tidak lucu!
Baru saja Kinan ingin membelok namun tubuhnya tak sengaja menabrak seseorang hingga membuat Kinan meringis.
BRAK!
"Hape gue!" pekik seseorang itu seraya menepuk keningnya kala ponsel yang sedang ia pegang jatuh ke lantai.
Seseorang itu mendongkak lalu mendelikan matanya. Ia mencebik kesal kala melihat Kinan tengah lompat-lompat kecil tidak jelas.
"Woi! Lo kenapa?" tanya seseorang itu tak santai.
Kinan berdecak, "Minggir! Jangan halangin jalan gue! Gue kebelet." Kinan mengibaskan tanganya, menyuruh seseorang itu agar menyingkir dari hadapannya.
Bukannya menyingkir, seseorang itu justru malah merentangkan kedua tangannya. Berniat menghalangi jalan Kinan.
"Tanggung jawab dulu sama hape gue!" tajam seseorang itu.
Mata Kinan beralih pada ponsel yang masih tergeletak di lantai, ia meringis saat melihat ponsel bermerek Iphone itu sudah retak dan mati.
Kinan langsung mendorong seseorang itu seraya berlari menuju toilet. Demi apapun, ia sudah tidak bisa lagi menahan rasa kebeletnya.
Seseorang itu mengumpat kesal, "NENEN!" teriak seseorang itu seraya berlari menyusul Kinan yang sudah masuk kedalam toilet perempuan.
Selang beberapa menit Kinan bisa bernapas lega, ia segera membuka pintu toilet dan langsung terpekik kaget.
"Aaaa ... cowok idiot! Ngapain lo di sini? Lo mau ngintipin gue? Dasar cowok mesum!" teriak Kinan kencang membuat Nevan berdecak sebal.
Nevan mendengus, "Pede banget sih lo! Ngapain juga gue ngintip cewek rata kayak lo, gak ada nafsu gue," cibir Nevan asal.
Kinan berdecih, "Terus ngapain lo di sini? Masih untung keadaan toilet sepi. Coba kalo rame? Udah di teriakin sama cewek-cewek lain."
Nevan mendengus sebal, "Gue mau minta pertanggung jawaban elo!" decak Nevan.
Kinan mengernyit bingung, "Maksudnya?"
"Lo udah hancurin hape mahal gue, Nen! Pokoknya gue mau lo ganti!" tajam Nevan. Ya, seseorang yang Kinan tabrak tadi adalah Nevan, cowok idiot sekaligus musuh bagi Kinan.
Kinan mencebik, "Emang hape lo rusak sampai gue harus ganti?"
"Rusak bego! Hape gue kebanting sampai retak!"
Kinan mendesah jengah, "Mana hape lo? Biar gue liat?"
Nevan mengedikan bahunya, "Nggak ada! Udah gue buang ke tong sampah. Kalo lo mau liat, ambil aja sana," suruh Nevan seenaknya.
"What? Lo buang?" kaget Kinan.
Nevan memutar bola mata jengah. "Iyalah gue buang, buat apalagi coba? Udah gak bisa di pakai, Nen. Hapenya retak terus juga mati."
Mulut Kinan terbuka lebar, takjub dengan kebodohan Nevan. "Astagfirullah cowok idiot! Kan bisa di benerin! Lo kira hape lo murah? Enak banget asal buang." Omel Kinan pada Nevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is My Enemy
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! (SELESAI DAN MASIH LENGKAP) Bagi Kinan, Nevan adalah musuh abadinya di muka bumi. Kinan membenci, Nevan pun membenci. Kinan merindukan Nevan pun ikut merindukan. Kinan menyinari dan Nevan mewarnai. Hari demi hari...