-BAGIAN DUA PULUH LIMA

590 47 3
                                    

Semakin hari, rasa ini semakin nyata. Rasa yang berbeda saat berada di dekatmu.

****

GADIS dengan rambut di cepol itu menghembuskan napasnya panjang, berjalan lesu mendekati sofa seraya mendudukan bokongnya. Kinan, gadis itu tampak kelelahan akibat membereskan rumah dari pagi buta dan kini tepat pukul 09.12 baru selesai.

Berhubungan sedang tanggal merah Kinan menyempatkan waktunya untuk membereskan rumahnya yang tampak berantakan. Kalau tidak sekarang, kapan lagi kan? Ia termasuk orang yang sibuk. Karena siang sampai malam ia harus bekerja. Untung saja sedang tanggal merah, jadi ia tidak sekolah dan bisa membereskan rumahnya. Meskipun sangat melelahkan. Ya, nasib hidup sendirian memang harus iklas dalam hal apapun.

Tangan Kinan terulur mengambil segelas air yang ada di atas meja, meneguknya hingga tak tersisa.

"Kalo lagi capek, air putih aja bisa enak gini." Kinan bermonolog seraya terkekeh pelan.

Ting!

Sebuah notifikasi masuk membuat Kinan merogoh saku celananya. Mengambil ponsel lalu mulai membuka room-chatnya.

TRIPEL CECAN(cewek cantik)

Aluna : main yuk:( masa libur di rumah aja.

Anaya : gue nggak bisa girl. Hari ini mau ke toko aksesoris khusus k-pop. Hehehe.

Aluna : idih woi! Enak banget lo! Ajak-ajak dong.

Anaya : yah telat wkwkw, gue pergi sama sepupu gue.

Aluna : Awas ya lo Nay!! Gue bakalan beli album BTS yang terbaru!!!

Anaya : Nanti gue bawa Jungkook ke rumah, wlee.

Aluna : Kinan mana nih? Muncul woi!!!

Kinan menghela napasnya seraya geleng-geleng kepala. Kedua temannya memang sudah gila tentang Korea. Bahkan, Kinan saja tidak mengerti hal-hal seperti itu.

Ia mulai mengetikan sesuatu.

Kenapa nggak pindah aja ke Korea?

Ting!

Anaya : Maunya sih gitu:(

Aluna : Iya mau banget malah:(

Kinan berdecih. Benar-benar tidak habis pikir! Sudahlah, ia malas untuk membalasnya lagi. Tidak penting.

🌈☀🌈

HARI libur memang hari yang paling menyenangkan bagi Nevan. Cowok berkaus putih polos dengan celana pendek itu baru saja bangun dari tidurnya. Tidak ada ahlak! Cowok macam apa yang bangun pukul 9 lewat?

Ia menuruni anak tangga satu persatu, menguap seraya merentangkan tulang-tulangnya yang agak kaku. Untuk mandi saja rasanya ia sangat malas. Ah cowok ganteng kan tidak pernah terlihat jelek meski belum mandi. Benar tidak?

"Gue kira lo mati, Van," celetuk Navin yang baru saja muncul dari arah dapur seraya memegang sebuah kotak berbentuk persegi.

My Boyfriend Is My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang