Tahun 0004, bulan 01, hari 22 pukul 06.30 Waktu Negeri Utara.
Di Laut Selatan, mendekati pantai Kota Cannibis, salah satu kota dermaga di Negeri Utara.
"Hueeeeekkkk!"
"Hueeeeekkkk!"
Seseorang mengalami mabok laut yang parah.
"Kalau ada yang bisa melempar anak itu dari kapal ini, akan kuberi tarif menyeberang gratis," ucap seorang nahkoda dari balik kemudi.
"Tak ada yang mau menerima tawaranmu. Dia anak angkat Ardo Whales. Berani menyakiti anak itu, maka telingamu akan tuli sepanjang sisa hidupmu." Seorang ABK muncul membawa teh hangat.
"Kalau begitu, tutup mulut anak itu dengan apapun. Suaranya mengganggu waktu sarapanku." Si Nahkoda menggerutu.
"Pintar sekali, tutup mulutnya dan biarkan muntahnya keluar dari pantat. Begitu?"
"Kurang ajar kau. Aku sedang makan!" umpat si Nahkoda, tapi ABK nya sudah berlalu pergi.
***
"Minum teh ini! Biar badanmu mendingan."
ABK itu menyodorkan teh, lalu berdiri dengan bersandar pada dinding kapal. Tubuh Ravi terlalu lemas bahkan untuk menoleh melihat siapa yang datang.
"Baru pertama kali naik kapal?" tanya si ABK
"Ho-oh."
Hanya itu jawaban terbaik yang dapat Ravi keluarkan.
"Sekitar 2 jam lagi kita mendarat di dermaga Kota Cannibis, Negeri Utara. Persiapkan dirimu. Jangan sampai tertinggal di kapal ini atau si Nahkoda akan menjadikanmu umpan ikan."
Ravi hanya mengangguk, mengumpulkan energi kembali. Angin laut sungguh membuatnya tidak berdaya.
"Aku sudah mendengar banyak cerita tentangmu. Apakah benar kamu bisa melihat arwah?" tanya si ABK serius.
Ravi menoleh ke arah si ABK dan mengerti apa yang dia maksud.
"Putrimu," ucap Ravi.
"Eh? Dari mana kamu tahu?"
"Elly. Dia ada di samping kirimu."
Si ABK terperanjat lalu memandang ruang kosong di sebelah kirinya. Terdiam beberapa saat, lalu menangis.
"Kupikir aku orang paling berani, tapi aku hanya seorang pengecut. Aku bahkan tidak ada di samping putriku di saat terakhirnya. Aku malah pergi ke laut. Aku... aku tidak bisa melihatnya seperti itu." Si ABK menutupi wajahnya dengan sebelah tangan yang besar dan penuh tato.
"Elly sudah memaafkanmu, begitu katanya." semilir angin menerpa rambut Ravi saat mengatakan itu.
Si ABK segera menurunkan tangan yang menutupi wajahnya. Tanpa malu lagi menatap ravi dengan matanya merah berlinang air mata.
"Sungguh?" tanya si ABK penuh harap.
Ravi mengangguk.
"Syukurlah..." Si ABK menangis kembali.
"Maaf... aku ingin meminta tolong sekali lagi dan aku tidak akan mengganggu waktumu lagi."
Wajah Ravi mulai memerah kembali terkena terpaan air laut.
"Apakah ada pesan dari Elly untukku?" tanya si ABK.
Ravi berdiam diri sejenak untuk mendengar jawaban Elly dan menahan gejolak dari perutnya.
"Teruslah hidup. Itu kata Elly. Dan temui istrimu, ibu Elly," Ravi menguatkan diri untuk bertahan.
"Ya, betul. Sudah lama aku tidak menemui ibu Elly... Terima kasih Rav-"
![](https://img.wattpad.com/cover/182975435-288-k714192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pencari Arwah
Mystery / ThrillerKisah pemuda bernama Ravi yang bertugas sebagai seorang Seeker (pencari) orang - orang yang hilang, baik yang masih hidup ataupun yang sudah mati. Berbekal kepekaan mata batinnya, Ravi menggunakan kelebihannya untuk berkomunikasi dengan para arwah...