*Tahun 0004, bulan 01, hari 18, pukul 09.30 Waktu Negeri Timur (Bukit Khur, Hutan Lindung, Lembah Siangin-angin dan Tanah Harimau).
Di suatu villa, Bukit Khur.
"Sampai kapan kami akan tinggal di villa ini, ayah?" Novita tampak cemas, sambil sesekali melihat ke arah putranya yang berusia 7 tahun, masih asyik menggambar dengan krayonnya.
"Kalian tenanglah di situ, tunggu beberapa hari lagi. Selama kalian di Bukit Khur, aku jamin kalian akan aman, aku punya hubungan baik dengan Raja Anthony Wyvern, dia akan mengulur waktu agar utusan Negeri Utara tidak masuk ke wilayahnya. Sementara itu, akan kusiapkan perjalanan kita pergi ke Lion Temple Island," ucap Frank Slynn di seberang telp.
"Lion Temple Island? Apakah di sana aman untuk pelarian kita?"
"Tentu saja, Lion Temple Island selama ini tidak memiliki kerjasama ekatradisi dengan negeri manapun, utusan dari semua negeri tidak akan berani masuk ke wilayah itu, kecuali mereka mau memicu perang kembali."
"Lalu kapan ayah bisa menjemput kami?"
"Maaf untuk beberapa hari ini aku belum bisa, aku harus mengamankan dulu harta kita, sebelum utusan dari Negeri Utara mengetahui keterlibatan keluarga kita dalam proyek di bukit Slarang dan menyita seluruh aset milik kita."
"Bagaimana dengan Sinta, apakah dia perlu ikut bersama kita?"
"Kurasa tidak perlu, Sinta tidak pernah terlibat dalam proyek tambang di bukit Slarang, lagipula dia punya reputasi sebagai dokter bedah yang profesional. Aku jamin utusan Negeri Utara hanya akan menginterogasinya saja. Sinta akan aman."
"Baiklah kalau begitu, jaga diri ayah, kami menunggu di sini."
"Iya Novita, tenangkan dirimu, semua akan baik-baik saja. Salam untuk cucuku."
Tut. Tut. Tut.
Sambungan telp terputus."Ibu, kenapa kita harus pergi ke sini? Besok aku mau sekolah," ucap Naufal Slynn, putra Novita Slynn.
"Sayang, kakek mau mengajak kita jalan-jalan, jadi beberapa hari ini kamu libur sekolah dulu. Nanti ibu telepon gurumu untuk minta izin," Novita Slynn tersenyum pada putranya.
"Asyik jalan-jalan! Nanti aku beli oleh-oleh yang banyak untuk Bu guru dan teman-teman ya Bu?" Naufal sangat girang.
"Tentu saja nak," Novita tersenyum kembali, mengusap rambut putranya.
Angin dingin memasuki ruangan, Novita Slynn mengalihkan pandangan ke arah jendela yang terbuka dan segera beranjak mendekat.
Di jendela Novita melihat ke arah luar, memastikan tidak ada orang mencurigakan, yang mungkin saja utusan dari Negeri Utara yang datang untuk menangkap mereka.
Novita cepat-cepat menutup seluruh tirai dan pintu di villa itu, berharap segera datang hari dimana mereka bisa pergi menuju Lion Temple Island, tempat surga dunia untuk orang-orang pelarian seperti dirinya.
*****
Di lereng Gunung Slamet, Hutan Lindung.
Wanda tampak melamun, pandangannya kosong menatap ke arah rimbunan pohon, sementara tangannya masih mengaduk-aduk piring yang berisi bubur daging.
"Apa yang sedang kamu pikirkan, Wanda?" tanya Belphegor, membuat Wanda segera menyadarkan diri.
"Sudah kubilang jangan panggil aku dengan nama itu! Namaku Aurelia Swan, dan selamanya tetap itu!" Wanda emosi menatap mata buta Belphegor yang sedang menatap ke arah lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/182975435-288-k714192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pencari Arwah
Gizem / GerilimKisah pemuda bernama Ravi yang bertugas sebagai seorang Seeker (pencari) orang - orang yang hilang, baik yang masih hidup ataupun yang sudah mati. Berbekal kepekaan mata batinnya, Ravi menggunakan kelebihannya untuk berkomunikasi dengan para arwah...