*Tahun 0004, bulan 01, hari 12, pukul 19.30 Waktu Negara Timur.
Ravi terbangun,
Masih di dalam gua yang sama, tempat Datuk Japra Kannai melakukan ritual, tapi anehnya tidak ada siapapun selain Ravi di situ.'Ke mana Datuk Japra?
Ke mana Nyi Anti?
Ke mana orang-orang Suku Babakan?
Ke mana para Kades?'Mungkinkah Ravi terlalu lelap tidur hingga ditinggalkan oleh orang-orang setelah ritual selesai? Mata Ravi berkeliling di sekitar gua, kosong? Tega sekali, tidak ada yang disisakan di gua itu untuk Ravi, padahal Ravi sudah berharap dapat makan.
Ravi memutuskan untuk pergi keluar dari gua, berharap orang-orang ada di luar sana, dan tentunya ada makanan untuknya.
'... tapi tunggu sebentar, ke mana arah jalan keluar?'
Ravi kebingungan melihat ada 4 arah terowongan menuju pintu keluar dengan ujung terowongan yang bercahaya, berpencar terbagi menjadi 4 arah mata angin.
Ravi coba mengingat-ingat dan meyakinkan diri bahwa tadi hanya ada 1 akses masuk dan keluar dari gua.
'Kenapa sekarang ada 4?'
'Mungkinkah ini gejala pikun?'
'Tidak, bisa jadi karena saat keluar dari tahanan di malam hari, jadi pandangannya kurang fokus dan melewatkan banyak hal.' batin Ravi.
Ravi mengandalkan pada insting perasaannya, arah mana yang sebaiknya dia ambil.
"Keempatnya bukan jalan keluar dari gua," terdengar suara laki-laki.
Ravi kaget dan menoleh ke arah sumber suara. Tampak seseorang sedang berjalan mendekatinya dari arah terowongan sebelah Timur.
Seseorang dengan pakaian serba putih, dan cahaya perak berpendar di sekitar tubuhnya.
Ketika wajahnya terlihat, Ravi terkejut, wajahnya sama persis seperti dirinya. Hidung mancung, mata berwarna coklat seperti warna rambutnya, tak ketinggalan juga janggut tipis di dagunya. Semua sama persis.
'Apakah ini ilusi?'
Ravi mengucek mata, coba meyakinkan penglihatannya, lalu coba melihat kembali dan masih sama.'Lalu siapa orang ini?'
'Kenapa wajahnya begitu persis denganku?'
'Apakah dia saudara kandungku?'
Pertanyaan bergejolak dalam pikiran Ravi."Secara biologis aku bukan saudara kandungmu," jawab laki-laki itu.
"Ehh? Bagaimana kamu bisa tau apa yang kupikirkan?" tanya Ravi melihat laki-laki di depannya dengan waspada.
Aura di sekitar tubuh laki-laki itu berwarna campuran perak dan biru, begitu tenang dan meneduhkan, tidak ada hawa yang mengancam, setidaknya dia bukan musuh.
"Aku kakakmu," jawab laki-laki itu.
"Ehh?" Ravi memiringkan kepala, tak mengerti.
"... tadi kamu bilang, bukan saudara kandungku? sekarang kamu bilang kamu kakakku? Sepertinya ada perbedaan pemahaman definisi bahasa diantara kita?" tanya Ravi.
"Tidak, aku memang kakakmu, tapi seperti kataku tadi, secara biologis aku bukan saudara kandungmu," jawab laki-laki itu dengan sikap tenang yang sama.
"Maaf, aku sama sekali tidak mengerti dengan perkataanmu? Apakah maksudnya kamu itu adalah kakak tiriku?" tanya Ravi kembali.
"Bukan juga," jawab laki-laki itu dengan kalemnya, menyebalkan, membuat penasaran.
Ravi menggaruk rambutnya, pikirannya susah untuk mencerna.
![](https://img.wattpad.com/cover/182975435-288-k714192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pencari Arwah
Misterio / SuspensoKisah pemuda bernama Ravi yang bertugas sebagai seorang Seeker (pencari) orang - orang yang hilang, baik yang masih hidup ataupun yang sudah mati. Berbekal kepekaan mata batinnya, Ravi menggunakan kelebihannya untuk berkomunikasi dengan para arwah...