25. ravine

884 100 293
                                    

*Tahun 0004, bulan 01, hari 17, pukul 11.00 Waktu Negeri Timur.

Di kantor gubernur Kota Lindung.

BRAKKKKKK!

Ardo Whales marah besar menggebrak meja. Di belakang meja Frank dan Novita Slynn menunduk ketakutan.

"Peraturan dibuat untuk menertibkan masyarakat, atas dasar kesepakatan bersama! Bukan atas sekehendak hatimu! Bahkan Raja-Raja di Negeri Timur tidak sekonyol kalian!" wajah Ardo Wales merah padam memandang dua orang ayah dan anak itu.

"Semasa hidup Ardei Swan dan Japra Kannai begitu baik kepada kalian. Sekarang, seperti orang yang tidak tau malu, kalian malah menangkap anak-anak mereka? Termasuk Ravi yang sudah kuanggap seperti anakku sendiri!"

"Maaf ... Pak Ardo, saya tidak tau kalau Ravi adalah kerabatmu, kalau Kutau pasti tidak akan ada penangkapan untuk Ravi," ucap Novita ketakutan.

"INI BUKAN MASALAH KEKERABATAN!" Ardo Whales murka.

"Kalian sudah menangkap orang yang tidak bersalah! Orang-orang yang sudah jadi pahlawan bagi warga malah kalian korbankan, demi menutup aib kalian. Jangan pikir aku tak tau kesepakatanmu dengan orang-orang asing itu, DASAR BRENGSEK!" Ardo Swan meninju meja hingga permukaan kayunya retak.

Frank dan Novita Slynn semakin meringkuk ketakutan.

Tok tok tok!

Suara pintu diketuk, disusul seorang petugas police masuk ke ruangan kantor tanpa izin terlebih dahulu.

Petugas police itu terkejut melihat wajah Frank dan Novita Slynn yang ketakutan, kemudian melihat wajah Ardo Whales yang merah padam.

"Ma ... Maaf mengganggu, ada berita penting yang perlu saya sampaikan,"

"Katakan ada apa?" Frank Slynn segera membetulkan sikap duduknya agar tampak lebih berwibawa.

"Saya mendapat laporan, rombongan yang menuju penjara Nusa Batu diserang oleh sekelompok orang. Bus yang membawa tersangka Aurelia Swan, Jali Kannai dan Seeker Ravi jatuh ke jurang,"

"APAAAAAA!?" Ardo Whales mendelik tak percaya.

Tubuh Ardo Whales merosot hingga terduduk di kursi, berusaha menenangkan diri dengan memijat-mijat wajahnya sendiri.

"Cepat kerahkan tim petugas mencari mereka!" perintah Frank Slynn buru-buru.

"Siap Pak!" petugas itu meninggalkan kantor gubernur.

Ardo Whales segera bangkit dari duduknya secara tiba-tiba, membuat Ayah dan anak keluarga Slynn berpelukan karena takut.

"Kalau terjadi apa-apa dengan Ravi, akan kubuat kalian merasakan penderitaan yang sama!" ucap Ardo Whales dengan intonasi lebih tenang, namun auranya terasa lebih menakutkan daripada saat dia membentak.

'Apa yang harus kukatakan padamu, Tere,' Ardo Whales segera pergi meninggalkan kantor Gubenur.

*****

Di tempat kejadian perkara.

Seorang pimpinan police bolak-balik tak tentu arah, mencoba menghubungi unit petugas lain dengan walkie talkie, tapi susah sekali mendapat suara yang jelas.

Putus asa, dia segera mengumpulkan anak buahnya yang tersisa.

"Lima orang singkirkan pohon yang menghalangi jalan! Dua orang segera bawa kendaraan kecil lalu putar balik menuju Kota Lindung minta bantuan! Sisanya turun ke jurang cari tau keadaan anggota kita dan para tersangka!"

Pencari ArwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang