*Tahun 0004, bulan 01, tanggal 22, pukul 19.00 Waktu Negeri Utara
Distrik prostitusi Negeri Utara. Ruang bawah tanah Fly Inn.
"Panggil aku kalau kalian membutuhkan pelayanan lagi ya." Seorang wanita muda mengedipkan mata kepada 5 orang tamunya. Tubuh sintalnya sengaja dibiarkan hanya ditutupi piyama transparan.
Kuko Urs berulang kali menelan ludah melihat wanita itu menuju pintu dalam gerakan lambat. Wanita itu dengan sengaja berjalan pelan membentuk sedikit goyangan pada pinggulnya untuk menggoda tamu di belakangnya.
"Ehemm! Apa aku bisa mendapatkan perhatian kalian sekarang?" Raddit Equss memecahkan lamunan 4 orang rekannya.
Luky Crane buru-buru mengalihkan pandangan dari pintu. "Aku paling benci bila kita membuat pertemuan di sini!"
"Pandangan matamu menunjukkan hal yang sebaliknya," ejek Raddit.
Luky Crane mengacuhkan ejekan Raddit, matanya terpejam berusaha keras menghilangkan imajinasi liar yang berlari-lari di dalam kepalanya.
"Aku suka tempat ini!" ucap Kuko Urs, memandang keempat rekannya, tapi tidak ada yang merespon. Mereka sudah hafal di luar kepala, hingga tak peduli dengan kemesuman Kuko Urs.
"Aku tak meragukan kecerdasan Raddit, tak akan ada orang yang mencurigai pertemuan kita di tempat prostitusi." Yinlong sebagai orang paling tua di antara anggota Ordo Kaladite memberi pendapat.
"Kalau sampai aku ribut dengan istriku gara-gara hal ini, kau harus bantu menjelaskan!" Phasi Nidae menunjuk ke arah Raddit.
"Kenapa kita tidak bertemu di ruang istana saja? Seperti biasa," Luky Crane protes.
"Aku suka tempat ini. Aku mendukungmu Raddit," ucap Kuko Urs.
"TAK ADA YANG MINTA PENDAPATMU!" Luky dan Phasi menyalak serempak.
"Kawan-kawan, aku punya alasan kenapa mengajak kalian kemari...." Raddit Equss membuka buku catatan yang berisi potongan kliping, poster dan catatan lain yang diselipkan asal di tiap halaman.
"Yang pertama, betul seperti kata Yinlong. Seandainya ada orang yang mengetahui penyamaran kita, aku yakin orang-orang itu hanya akan menganggap kita sebagai pejabat mesum."
"Iya, dan kau membuat masa depan keluargaku jadi taruhan," Phasi Nidae mendengus.
Raddit melirik Phasi sejenak.
"Berikutnya aku janji akan cari tempat yg lebih baik....""Aku lanjutkan untuk yang kedua. Aku curiga ada musuh di dalam istana. Aku mendapat laporan dari kepala pelayan, salah satu tukang kebun melihat seorang berpakaian serba hitam masuk ke dalam istana. Sampai saat ini orang itu tak juga ditemukan. Aku curiga dia bersembunyi di suatu tempat, atau ada yang sengaja menyembunyikannya."
Keempat rekan Raddit terdiam. Hanya terdengar suara deru penghangat ruangan dan sedikit getaran dari gerakan lalu lalang orang di bangunan bagian atas.
"Kuko, bagaimana tanggapanmu tentang penyusup ini?" tanya Raddit.
Kuko tak segera menjawab, dia meneguk anggur berwarna merah pekat dalam cawan yang sudah terlanjur dia angkat.
"Aku belum bisa memastikan. Ada begitu banyak orang di istana. Ditambah seminggu lagi ada hajatan besar di Negeri Utara, pernikahan putra mahkota Darius dan putri angkatmu, Raline. Negeri ini akan kedatangan banyak tamu, dan mengundang yang lainnya untuk berbisnis, seperti para pedagang dan wisatawan. Bisa saja penyusup itu salah satu dari mereka." Kuko Urs mengusap sisa anggur di dagunya, warna pekatnya hampir menyerupai darah."Sebenarnya aku tidak suka dengan keadaan ini. Semakin banyak orang, semakin banyak juga yang harus kulihat. Sebagai pemimpin pasukan pelindung keluarga raja, Aku hampir tidak bisa tidur tenang memikirkan keselamatan mereka. Musuh ada di mana-mana. Yang hidup saja sudah merepotkan apalagi sekarang ditambah dari yang sudah mati." Luky Crane memejamkan mata sejenak seperti berpikir keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pencari Arwah
Misterio / SuspensoKisah pemuda bernama Ravi yang bertugas sebagai seorang Seeker (pencari) orang - orang yang hilang, baik yang masih hidup ataupun yang sudah mati. Berbekal kepekaan mata batinnya, Ravi menggunakan kelebihannya untuk berkomunikasi dengan para arwah...