Buaya Kampus (End cuy)

896 75 46
                                    

Haiii...

Ada yg kangen cerita aku gak? Wkwkw ga ada ya hahah.

Rasa nya Author susah sih buat Vakum hehe, soal nya gak bisa jauh dari tulisan wkwk. Ini juga ada sedikit pemaksaan sih buat nya wkwk. Ini buat pembukaan setelah sekian lama author vakum, kangen gak sih sama author. Eum, maksud nya cerita nya?

Karena malam ini Author lagi bahagia alias seneng dan semacam nya. Author kasih satu cerita nih, niat nya Author tgl 10 up nya, jadikan sebulan tuh author vakum. Tapi ya, entah lahhh. Dah lah author ngebacot mulu nih...

Baca.
..........





Dunia lelah, waktu pun menyerah. Akhir nya dua insan yang entah bagaimana perasaan nya, kini saling memiliki satu sama lain. Tidak ada yang percaya namun ini nyata, mereka adalah dua insan yang mustahil untuk terikat. Namun kehendak Tuhan tidak ada yang tau bagaimana kita kedepan nya. Semua orang selalu berfikir pendek. Jika jauh pasti mereka akan berfikir dia bukan lah jodoh kita, memang nya kalian semua Tuhan yang tau bagaimana jalan kehidupan seseorang.

Seperti kehidupan Veranda, kita ubah dari jaman diri nya masih menjadi seorang ketua dikampus nya yang terkenal tidak baik. Bagaimana bisa Veranda ini menjadi sala satu manusia beruntung yang mendapatkan pendidikan yang orang pintar pun tidak akan bisa mendapatkan nya. Seperti hal nya kisah asmara, tidak percaya jika Veranda yang mendapatkan berkali-kali tolakan dari gadis pujaan nya. Tapi, dia sekarang menjadi kekasih nya.

Itu lah kuasa Tuhan, jadi kalian jadilah manusia yang tetap pada tugas nya saja. Masalah balasan atau apa pun itu bukan tugas kita, itu semua serahkan saja pada yang maha besar. Toh, itu juga bakal jadi milik kita nanti nya.

"Kamu mau apa?" Ucapan nada nya masih terdengar malu sedikit ragu. Kalian tau siapa? Dia adalah Veranda, gadis jangkung yang kalian kenal sebagai buaya. Kini sudah memantapkan hati nya untuk mengikat gadis pujaan yang pernah ia tidak lihat selama beberapa tahun.

"Neng mau permen kapas?"

"Emang nya aku anak kecil?"

Semenjak mereka menjalin kasih, Veranda masih bertingkah konyol didepan nya. Mungkin lebih ke grogian kali ya, Ve selalu menawarkan sesuatu yang mungkin tidak pantas untuk kekasih nya itu.

"Terus Neng mau apa?" Semenjak hari itu, Ve seakan terbiasa memanggil Naomi dengan sebutan suku sunda terhadap seorang gadis perempuan. Tidak terdengar lagi kata Naomi yang keluar dari mulut Ve jika sedang berduaan. "Ya sudah saya beliin es krim saja, ya?" Naomi tersenyum sambil mengangguk. Ve sedikit salah tingkah dan langsung beranjak dari duduk nya.

Malam ini Mereka sedang berada dipasar malam yang sedikit jauh dari rumah masing-masing. Ve pun rindu dengan acara yang hanya ada dalam jeda yang cukup lama ini. Naomi terus memperhatikan Ve yang sedang ikut mengantri dikerumunan anak kecil yang sedang membeli es itu. Naomi ini bagaiman, dibelikan permen kapas bilang nya seperti anak kecil. Lalu es krim apa toh? Eh, kok jawa.

"Ini es krim nya"

"Kok beli satu. Kamu nya?" Ve menggeleng dengan masih senyuman nya lalu Ve kembali duduk.

Naomi masih Fokus dengan es krim nya, tanpa disadari Ve terus memperhatikan Wajah samping Naomi, apa lagi ada sedikit tiupan angin yang terus membuat rambut nya ikut menari. "Kamu mau es krim aku?"

"Eh"

Ve langsung tersadar kala Naomi memergoki nya. Ve pun semakin salah tingkah bahkan Ve sudah mengalihkan tatapan nya ke arah lain. Sedangkan Naomi masih tersenyum dan terkekeh melihat tingkah Ve.

VeomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang