Woyyy pakabarrrrr. Wkwk lapak nya berdebu gini ya, masih ada yg minat baca gak nih. Jadi ragu hehehe.
Maapin Author ya sering ngilang². Moode nulis author jadi menurun nih, sama author juga lagi galau. Ceilah galau bahasa nya.
Maaf yang udah reques lagu belum sempet bikin cerita nya. Author masih belum bisa nyerna setiap judul lagu nya. Jadi author inisiatif bikin fiksi ngarang gitu. Kalian setuju yang mana???
Ini author bawain cerita, gak tau ini enak apa engga. Kalian baca ya dan komen, ini masih ada kelanjutan nya tapi author nunggu komen kalian baru author Up lagi. Dah baca oiiiii.
........
Terik matahari membiarkan penghuni bumi membuli, betapa panas nya cahaya terang yang setiap hari berdiri tegak diatas sana. Sinar yang mampu menerangi dunia itu, menjadi sasaran lelah nya para manusia yang sedang beraktifitas disiang hari. Bahkan, ada beberapa yang mendoakan agar tugas sang surya di ganti dengan gelap awan yang dapat membuat bumi sedikit sejuk.
Riuk piuk para mahluk hidup sempurna ini sedang mengistirahatkan tubuh nya dari kegiatan yang menurut nya sangat melelahkan. Menambah asupan serta tegangan pada tubuh nya agar semua otot dan urat berjalan normal seperti semula. Namun itu tidak berlaku bagi seorang pemalas.
"Ck, bangun. Lo tuh malas banget sih, lo itu bos disini" menarik paksa seseorang yang sedang membaringkan tubuh nya pada sofa satu ruangan. "Lo dari pagi kerjaan nya tiduran mulu!" Emosi menguras hati, hingga ia tanpa memandang siapa yang sudah diberikan nya nada tinggi itu.
"Apaan sih lo Shan! Ini kan jam istirahat, ganggu aja sih!" Orang itu langsung merebahkan tubuh nya kembali dan menutup mata nya dengan lengen. Seseorang yang berdiri memandang nya dengan rasa dongkol di hati. Jika saja manusia yang sedang tertidur itu bukan lah bos di kantor ini, sudah sedari tadi ia memberikan racun pada nya.
"Terserah elo deh, yang bakal dimarahin bokap lo juga kan bukan gue!" Orang itu dengan perasaan kesal nya keluar ruangan sambil membanting pintu cukup keras. Hingga orang yang tertidur mengintip pada cela lengen yang menutup mata nya. Dirasa sudah tidak ada lagi orang yang sama, ia mengubah posisi nya menjadi duduk.
"Ck, emang gak ada akhlak. Lagi tidur digangguin, untung temen sendiri. Kalo sekertaris lain mah udah gue pecat tuh orang"
Bukan berarti dapat berleha-leha menjadi seorang ketua pemimpin. Justru ia harus memberikan contoh untuk bawahan nya agar mereka pun mengikuti cara kinerja yang memberikan contoh nya. Bukan seperti ini, bermalas-malasan dan selalu mengulur waktu. Bukan hanya satu atau dua karyawan yang merasakan kejengahan nya, bahkan semua yang bekerja disini mungkin merasa kesel karena waktu yang selalu menunda.
Dilain tempat, sungguh sangat bertolak belakang dengan manusia pemalas itu. Satu wanita yang sedang sibuk dengan begitu banyak peralatan dapur serta bahan-bahan masakan yang saling berceceran. Ia menggunakan dua tangan nya untuk mengerjakan itu semua, beberapa loyang terpasang dihadapan nya dan hanya akan dilakukan dengan dua tangan.
"Unda, Zee pingin pipis" suara anak kecil dengan serak mengganggu aktifitas nya. Wanita itu dengan senyuman mengangguk dan mencuci tangan nya lalu menghampiri anak kecil itu. Anak kecil kisaran umur 3th yang berjenis kelamin lelaki.
Kini permintaan bocah kecil itu sudah selesai, ia sudah berada dikamar lagi. Mata yang terlihat sayu itu berkedip beberapa kali, ia berbaring dengan ditemani sang bunda dan dengan usapan pada kepala nya. "Abang tidur lagi ya, Bunda mau lanjut bikin kue" anak kecil itu mengangguk seraya kembali menutup mata nya. Tidak sampai sepuluh menit, pria kecil itu sudah sangat pules.
KAMU SEDANG MEMBACA
Veomi
Fanfickumpulan cerit-cerita yang gak jelas. Alur nya aneh. Kalian kalo mau baca pikir-pikir dulu. Soal nya random semua...