Paham.

1.2K 89 28
                                    

Hai gaess. Author balik nih dengan cerita Veomi yang nyangkut diotak. Kalo ini author terinspirasi dari cerita yg ada di IG. Tapi ini author mangkat sendiri, dan juga mungkin termasuk ada req dari sala satu kalian yang pengen Veomi romantis dan berakhir sedih.

Kali ini Author gak bikin panjang, gak papa ya. Soal nya Author cuma nyangkut segitu.

Oke, silahkan baca dan jangan lupa komen nya.

Oh iya, btw kemaren author liat snap IG bunda kok sama cowo gitu ya, ada yg tau gak itu siapa nya bunda? Komen yah.





Ikatan yang paling bahagia adalah pernikahan, dimana hubungan disahkan dalam catatan negara, agama dan keluarga. Memang seperti itu bukan seharus nya?

Sepasang kekasih yang telah mengucap janji sakral pada sang kuasa, harus tetap komitmen pada janji kedua nya atau pada janji yang disaksikan seluruh umat. Sebuah pernikahan yang dihadapan, menjadi kehidupan yang sangat indah setelah nya. (Authorny juga pgn nikah :'(.

"Kau tak menyesal menikah dengan ku?" Siapkah yang akan menyesal menikah dengan seseorang yang sangat kita cintai. Bukan kah itu suatu mimpi?.

"Untuk apa menyesal. Bahkan, ini adalah doa yang mungkin Tuhan bosan mendengar nya"

"Aku takut, kau menyesal menikah dengan bukan seorang laki-laki yang kamu damba"

"Siapa pun kamu, hati ku sudah jatuh layak nya kau adalah muara"

Senyuman mereka begitu hangat, manis dan lembut. Kebahagiaan tercipta beberapa tahun yang lalu dimana mereka mengikat pernikahan nya. Sudah hampir lima tahun mereka menikah, tidak ada tanda dari sala satu nya mengalami kehamilan.

"Harus nya aku yang bertanya seperti itu. Apa kah kau tak menyesal menikah dengan ku, yang kau tahu aku belum bisa memberi mu keturunan?"

Kedua pipi pun disentuh nya dan disuap, betapa sayang seseorang didepan nya. Dan tatapan sendu terlihat pada mata nya.

"Apa kau ragu dengan ketulusan ku untuk menunggu?" Langsung saja yang ditanya menggeleng. "Jadi. Apa untung nya kau bertanya seperti itu?"

Beruntung bukan? Bukan kah semua pasangan menginginkan keturuan dengan cepat, bahkan ada kala nya yang tidak sabar untuk memiliki anak memilih menceraikan nya atau memadu nya. Tentu saja itu bukan tipe pasangan seperti mereka.

Sudah terlalu lama mereka menunggu, mungkin Tuhan belum juga memberi nya. Memang, mereka tidak seperti pasangan pada umum nya. Bahkan hanya beberapa saja negara yang mengilegalkan pasangan seperti diri nya.

Sekarang saja mereka sudah tidak tinggal dinegara berbendera Merah Putih. Kini mereka tinggal dinegara kincir angin. Hanya negara itu yang membuka untuk pasangan seperti nya.

..

"Siang tadi, aku kontrol"

Dunia hanya milik berdua. Hanya ada mereka berdua di lembar kehidupan nya. Betapa saling mencintai diantara nya. Buktinya, dekapan hangat diberikan kala mereka sedang berbaring untuk siap tidur.

"Terus, dokter bilang apa?"

"Aku gak boleh dibuahi dulu" hembusan keluar dari nya. Helaan nafas pasrah yang setiap kali jadwal kontrol nya.

"Yah, padahal malam ini aku mau kasih kejutan buat kamu?"

"Kejutan apa?"

"Desahan" langsung saja cubitan yang didapat. Bukan merasa sakit, tapi tawa puas ia lakukan.

"Sayang?, seberapa lama lagi aku menunggu. Aku akan tetap disamping kamu. Jangan ragu akan jalan nya waktu, Tuhan maha adil sayang. Jangan ragukan kuasa nya"

VeomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang