Anak Remaja.

1.3K 119 51
                                    

Hallooo. Masih ada yang mau baca gak? Kalo gak mau ditutup aja nih hehe.

Maap te baru ada waktu buat nulis. Author nya sok sibuk sih. Nih saya bawain Veomi lagiii.

Selamat membaca. Dan harus dibiasakan untuk berkomentar setelah baca ya. Soal nya ini panjang bgt da..

Gak tau suka sama Amira. Mungkin muka nya sama-sama judes kaya Naomi. Wkwk lucu pas liat Video yg lg latihan online ketiduran.
..

Hahaha.

Gelak tawa disepanjang koridor terdengar ramai. Padahal hanya 4 siswa saja yang melakukan nya, begitu asik mereka tertawa sambil berjalan menghiraukan tatapan bingung serta pasrah dari siswi lain.

"Untung bukan tuh nenek sihir yang pulang-pulang pake rok mukenah"

Gelak tawa semakin kencang kala ucapan itu terdengar. Dua orang perempuan dan dua orang laki-laki dengan image yang sedikit jelek dimata penghuni sekolah ini. Bahkan seluruh guru pun sangat tidak suka dengan keempat manusia ini.

"Gue udah gak sabar pengen liat tuh nenek sihir malu didepan umum" ucapan dari sala satu wanita ini sangat disetujui dengan yang lain nya.

Keempat ini bukan lah kedua pasangan populer disekolah ini. Mereka hanya anak remaja yang nakal, yang begitu mengikuti pergaulan luar sekolah. Tanpa kapok mereka terus saja membuat ulah disekolah nya, bahkan mereka beberapa kali diskors oleh guru BK. Kedua wanita cantik ini sangat disayangkan menjadi anak didik kedua pria yang terlau nakal itu.

"Kinan.. ikut bapak" sedang asik tertawa, suara berat menghentikan nya. Bahkan mereka langsung memasang wajah bertanya dan sedikit malas nya.

Entah apa yang akan dilakukan pada siswa bernama Kinan itu. Semua nya hanya menunggu diluar ruangan saja karena memang tidak boleh diijinkan untuk masuk. Dengan setia mereka terus berdiri didepan pintu hijau itu tanpa ada obrolan dan kegiatan.

Cklek.

"Kenapa?" Mereka langsung menyergap Kinan dengan beberapa pertanyaan.

"Halah cuma bahas nilai ulangan" ucap nya gampang. Mereka langsung percaya dan mengangguk. Setelah nya merek kembali berjalan entah mana yang akan mereka tuju.

"Gue gak mau tau, gue pengen tuh tetangga harus tanggung jawab atas kelakuan dia yang udah bikin gue malu"

"Tenang aja Nat, lo kemarin dibikin malu karena pake rok Mukenah, gue pastiin mereka yang bakalan bikin gue malu"

Sekolah yang memang berdekatan memang sangat begitu umum untuk mengundang perselisihan. Contoh nya dengan siswa siswi ini. Begitu tidak suka satu sama lain, saling usil dan saling ejek. Apa bagus nya seperti itu.

"Heh Naomi, lo kira dengan rambut berapi lo. Semua lelaki sekolah sebelah bakal tertarik sama Lo?!"

Orang yang mempunyai nama pun menoleh berbalik badan. Suara yang tidak asing begitu sangat nyaring di Telinga nya. Naomi hanya memutar bola mata nya malas menanggapi manusia dihadapan nya.

"Lo ada masalah apa sih sama kita? Lo iri lihat kecantikan Naomi?"!

"Heh, gue gak ada urusan ya sama Lo!"

Entah orang yang baru datang nya ini ada urusan apa dengan Naomi. "Udah Nat, dengerin dia bersabda dulu" Akhir nya Naomi bersuara.

"Heh! Dengerin ya. Lo bertiga itu jangan sok kecakepan deh, lo emang sengaja kan tebar pesona di depan murid Nusa Bangsa. Biar mereka tuh tertarik sama Lo bertiga"

VeomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang