Tenang, melnceng sedikit mh gpp kan. Yg penting cinta II tetep lanjut.
Oh iya, ini lanjutan cerita melenceng kemaren. Kalo pada lupa, coba bava ulang aja de. Okeeee. Area typo.
....
Sudah hampir seminggu. Hubungan antara sahabat Ve masih belum membaik. Kini Ve menjadi pribadi yang lebih dingin. Kadang Ve membolos sendiri. Ve sudah sangat kecewa dengan sahabat nya, ditambah hubungan Ve dengan wanita cantik bernama Naomi sudah bener-bener renggang. Sudah tidak ada kontak fisik antara kedua nya. Ini adalah masalah besar bagi Ve. Shania selaku ibu nya merasa Ibah, dia mati-matian untuk membuat nya bahagia. Namun, dengan kejadian ini kenapa Ve bisa menghilangkan senyum nya itu.
Malam ini Ve sedang rebahan sendiri dipos kamling. Ditemani dentuman musik dangdut yang berasal dari radio nya. Mata Ve tertutup, namun mulut nya masih mengikuti alur lagu itu. Saat Ve membuka mata dan merubah posisi nya menjadi duduk. Ve kaget dengan keberadaan seseorang yang sedang berdiri sambil mendekap kayu besar yang menyangga pos ini.
"Astaga!!! Lo ngapain sih!" Orang itu pun sedikit ikut kaget.
Orang itu memasang wajah cemberut dan sedikit dibuat sedih. Ia masih belum beranjak dari posisi nya. Masih mendekap dan sesekali jari nya digosokan pada kayu itu. "Gue gak punya temen kak Ve" ucap nya sendu. Ve mengerutkan kening nya tanda tak mengerti. Namun, Ve tersadar akan ucapan nya. Ve melupakan satu sahabat nya. Gita, gadis yang selalu berpenampilan seperti laki-laki ini menjadi korban pisah nya mereka. Jadilah Gita gak punya temen sama sekali.
Ve menghela nafas. Kenapa Ve bisa lupa dengan bocah ini. "Sorry. Kenapa elo gak nyamperin gue aja sih" Ve mengajak Gita untuk duduk disamping nya.
"Mana berani kak. Orang kakak nya aja wajah nya dingin kaya gitu" ucap nya jujur.
Ve tersenyum melihat wajah polos gadis dihadapan nya. Ve bersyukur karena masih ada sala satu sahabat nya yang inget pada diri nya. Gita menceritakan keseharian nya disekolah yang selalu sendirian. Karena Gita juga tidak mau ditemani oleh Zee sebelum Zee kembali membentuk seorang sahabat lagi. Bahkan Ve pun duduk dikelas nya masih satu meja dengan Shani namun berjarak. Dan itu mampu memberikan tanda tanya besar bagi warga kelas.
..
Hari minggu ini menjadi hari tersibuk bagi seorang Veranda. Karena banyak sekali pesanan-pesanan kue dari langganan sang Ibu, rutinitas minggu pagi Ve yaitu mengantar pesanan kue ke pasar. Ve kembali ke rumah saat sudah mengantarkan semua pesan nya. Namun, sang Ibu menyuruh untuk mengantarkan pesanan yang terakhir.
"Kenapa gak sekalian sih nyak!"
"Pan Enyak lupa Ve"
Walaupun merasa dongkol disuasan badan yang sudah capek. Ve tetap melaksanakan perintah sang Ibu. Dengan menggunakan sepeda motor tua, Ve mengantarkan pesanan sesuai alamat. Namun, kala ia memasuki gang alamat itu. Ve dibuat was-was, karena dirinya tidak mau bertemu dengan orang yang saat ini sedang ia usahakan untuk lupa. "Moga aja dia lagi pergi"
Ve terus menelusuri komplek sambil melihat nomor rumah yang tertara dipagar nya. Hingga Ve menemukan alamat yang ia tuju, namun Ve masih belum percaya. Ve mengecek ulang apa yang ada dikertas yang diberikan oleh ibu nya berisikan alamat sang pemesan. Ve menelan ludah, ternyata alamat itu benar rumah yang ada disamping nya. Ternyata alamat itu adalah alamat Naomi. Ve lupa, kenapa pas dulu kenal Ve melupakan untuk megingat nomor rumah nya.
"Gimana nih" Ve merasa gelisah.
Saat ini Ve bener-bener tidak mau berkontak mata dengan wanita cantik beranak dua itu. Ve tidak mau ia tenggelam kembali akan pesona nya. Ve pun tidak mau usaha untuk melupakan nya akan gagal hanya dengan sekali Ve bertemu. Setelah berkecamuk dengan pikiran nya, Ve membuang nafas yakin, ia harus berani karena ini adalah pesanan pelanggan sang ibu. Jika tidak, Ibu Ve akan kehilangan pelanggan nya. Satu juga berharga cuyyy.
![](https://img.wattpad.com/cover/187556051-288-k260350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Veomi
أدب الهواةkumpulan cerit-cerita yang gak jelas. Alur nya aneh. Kalian kalo mau baca pikir-pikir dulu. Soal nya random semua...