Oi oi oi. Selamat buat klean yang full puasa nya. Wkwkw gimana lebaran kemarin? Beda ya?.Nih Gue bawa lagi cerita absurd, gue ragu sih buat di up. Cerita nya ngawur soal nya. Tapi kalian baca dulu ya. Terus comen, nih soal nya cerita ngegantung. Kalo komen nya lebih dari lima. Ane bakal lanjut nih cerita, tapi kalo kurang. Maap deh, gue bakal gak nulis lanjutan nya. Ye, maksud nya sekalian minta pendapat klean lah.
Baca aja deh. Nih cerita kaga dibaca ulang, jadi banyak typo ya maap. Okee.
...
Pagi sejuk, hembusan angin membuat semua daun menari bahkan ditambah dengan suara alunan kicawan burung. Matahari masih mengintip dari ufuk timur tanpa mau menunjukan diri nya langsung. Embun yang masih terlihat pada daun-daun.
Senyuman merekah dari seorang gadis yang sedang menghirup udara pagi ini dari atas balkon apartemen. Senyuman itu begitu tersirat rasa bersyukur dikedua lengkungan bibir nya. Mata nya tertutup menandakan begitu khusu menikmati nyaman nya pagi ini.
Seketika mata nya terbuka dan helaan nafas sedikit kasar terdengar. Ia menatap ke arah depan dengan kosong. Terdiam cukup lama, entah apa yang sedang di fikirkan. Lalu ia berbalik badan dan masuk ke dalam kamar nya. Dalam kamar pun ia duduk dipinggir ranjang kembali termenung, lalu menoleh ke arah samping nya yang terdapat tempat kosong pada ranjang nya.
"Entah sampai kapan akan seperti ini. Mungkin sampai kata lelah hadir di hidup ku" berdialog sendiri sangat hal biasa bagi nya. Karena dalam hidup nya ia hanya mengenal satu orang di bumi ini.
...Nama ku Naomi. Aku pernah mempunyai nama panjang yang ber marga, tapi setelah beberapa tahun ini. Aku sudah tidak memakai nya lagi, aku hanya pergunakan nama ku dengan sebutan Naomi. Ada kenangan buruk dalam hidup ku jika mengingat nama ku.
Aku dibuang keluarga ku pada saat aku masih umur di bawah 10th. Aku, orang yang mungkin uji coba satu pasutri yang ingin merasakan mempunyai anak. Setelah nya, mereka akan membuang setelah tidak suka dengan situasi. Ya, itu adalah hal konyol yang baru aku tahu dalam hidup ku. Aku dibuang tanpa identitas apa pun, bahkan tanpa bekal apa pun yang aku bawa.
Siapa pun yang menjadi diri ku dulu, mereka akan berfikir dunia ini sangat jahat, mungkin jalan satu-satu nya adalah enggan melihat dunia ini. Dengan cara bunuh diri, cara itu pun sudah hampir ku coba. Tapi ada sosok malaikat berwujud manusia yang menolong ko pada saat aku duduk dipinggir jembatan yang terdapat air deras.
Disitu pun aku masih menerka dengan keputusan ku yang akan mengakhiri hidup, hingga datang seorang gadis cantik menarik ku dari pinggiran itu. Dia berseragam merah putih dengan rambut yang di kuncir dan topi yang menghadap belakang. Aku sangat ingat perkataan pertama yang di ucapkan.
"Kau tidak boleh bunuh diri. Karena Tuhan sangat benci dengan orang yang mengakhiri hidup sebelum waktu nya"
Ucapan polos seorang gadis kecil yang masih terngiang. Disitu aku terus memperhatikan nya, dia terus menasehati ku tentang tidak boleh nya untuk bunuh diri. Setelah nya, dia mengajak ku ke rumah nya. Aku dibawa kerumah yang sangat besar, dan aku pun diajak ke kamar nya. Rumah nya lebih besar dari punya ku. Mungkin sedikit lebih tinggi dan lebar dibandingkan halaman rumah ku dulu.
Dan entah seperti apa jalan cerita nya. Kami sama-sama tumbuh menjadi sosok dewasa seperti sekarang ini. Aneh nya, aku tidak pernah diboleh kan untuk sekolah dari saat itu. Padahal papa dan Mama dia menawari ku untuk sekolah, tapi gadis itu berbicara dengan tegas bahwa aku tidak boleh sekolah. Karena dia bilang.
"Jika kau sekolah. Kau akan lebih menemukan orang-orang bodoh dari perkiraan mu. Sejujur nya kau telah dibodohi, kau akan tambah bodoh jika kau sekolah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Veomi
Fanfictionkumpulan cerit-cerita yang gak jelas. Alur nya aneh. Kalian kalo mau baca pikir-pikir dulu. Soal nya random semua...