Bukan salah Takdir.

494 68 21
                                    

Hayoo, ada yang befikitan ini prank ya? Wkwkwk

Gimana kabar kalian gaes. Hehe bentar lagi Idul adha nih. Author mau ngucapin Minal aidzin wal faidzin yah. Tetap jaga kesehatan, tetep jaga jarak dan jangan lupa memakai masker dan mencuci tangan.

Kangen gak nih sama author??? Cerita nya maksud nya heheh. Gak tau da ini cerita nyangkol sendiri di otak, nyambung kaga nya kalian komen di bawah ya. Enjoy aman kawan. Okee.

.....


Ke adaan hening di setiap nafas terdengar. Terdiam tanpa suara sedikit pun, saling mengulik pikiran yang satu persatu akan di susun untuk di ucapkan.

"Kapan kamu melakukan nya?" Suara itu terdengar datar.

"Aku udah bilang, aku gak ngelakuin!" Kekehan remeh itu terdengar.

"Lalu, itu semua apa hah?!"

"Harus nya kamu paham, harus nya kamu ngerti dengan kondisi aku sekarang! Bukan malah mojokin aku!"

"Kamu pikir, aku ibah? Gak! Gak sama sekali" mereka kini saling menatap. "Selama aku keluar kota selama satu bulan, cowok yang kamu anggap temen kampus mu itu, dia kan yang selalu kamu bawa?!"

Plak.

Suara keras tamparan, bagi nya tuduhan itu sedikit melecehkan harga diri nya. Seharus nya tidak mengatakan seperti itu.

"Serendah itu aku Ve dimata kamu?"

"Lho iya dong bener, kalo aku sama kamu ngelakuin, itu gak akan bisa buat kamu hamil kaya gini, kamu kan selalu kemana sama cowok itu" tidak di sangka, ucapan nya seharus nya bisa membuat nya tidak bersedih dalam posisi seperti ini.

"Kamu bener-bener jahat sekarang Ve" ucapan itu terdengar lirih namun penuh dengan tekanan.

Ve menghela nafas. "Udah lah, Mi. Mungkin kita gak bisa ngelanjutin hubungan kita. Mulai detik ini, kita masing-masing aja deh. Aku gak mau masih berhubungan sama penghianat seperti kamu"

Seketika air mata Naomi keluar dengan sendiri nya, ucapan yang bagi nya kasar terdengar pertama kali nya, selama hubungan dengan nya Ve tidak sedikit pun mengucapkan kata-kata kasar pada nya.

Kini Ve mengambil kacamata yang menyantol di kancing atas kemeja nya. Kaca mata hitam itu lalu di pakai dan setelah nya Ve begitu saja meninggalkan Naomi yang menatap nya tidak percaya, apa kah bener orang itu adalah Ve. Tidak biasa nya Ve yang begitu perhatian meninggalkan nya tanpa pamitan.

.
Naomi dan Ve, adalah sepasang kekasih yang susah payah meminta restu pada orang tua masing,masing hingga akhir nya mereka mendapat lampu terang. Mereka menjalin kasih dari mereka masih duduk di bangku SMA, sampai lulu. Naomi melanjutkan pendidikan nya dan Ve melanjutkan perusahaan sang Ayah nya.

Kini Naomi sudah pulang, wajah sedih nya ia tutupi dengan senyuman tipis. Namun, itu semua tidak bisa membohongi sang adik yang kini sedang berjalan menuruni tangga dengan satu sosok temen nya.

"Kak Shinta kenapa?"

"Eh, Mir. Kamu mau kemana?" Bukan nya menjawab Naomi malah balik nanya.

"Ya elah, aku nanya kak. Kakak kenapa?"

"Siapa yang berani bikin bidadari nangis sih?" Teman dari Mira pun ikut membuka suara, hingga tercipta nya senyum Naomi karena ucapan nya itu.

"Ara belum balik?"

"Kak Naomi ngusir aku, Nih?"

"Engga, biasa nya kamu kalo main kan jam segini udah langsung pulang"

VeomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang