Hai gaesss. Marhaban ya Ramadhan, bulan suci ini alhamdulillah kita masih bisa berjumpa lagi ya. Udah beberapa bulan puasa kita berjumpa dan semoga bulan ini bukan bulan terakhir kita berjumpa ya, semoga kalian sehat terus.
Hari pertama puasa, harus pada kuat ya yg menjalankan ibadah puasa, dan yg gak puasa kalian juga ttp semangat menjalankan aktivitas hari ini.
Biar tambah kuat, author temenin deh, kalian bisa baca-baca cerita author kalo lagi nahan laper, in sya Allah makin laper wkwk becanda gaes, cerita ini bisa di baca saat nunggu buka, siang hari atau sehabis sahur sambil nunggu subuh.
Gak mau banyak speak, ini cerita bakal author panjang part nya biar puasa kalian pada lancar, harus full 1 bulan ya hehe tapi kalo buat cewek mh atuh lah gak mungkin hehe.
Dah lah baca yok cikidot
..........
Mendung gemerlap awan di langit. Teduhan manusia kini terasa sejuk, kendaraan berlalu masih memenuhi jalanan ibu kota, asap nya terus saja berkabut di depan mata. Para pedagang kaki lima yang masih lalu lalang mencari pelanggan.
Keadaan ramai di luar sangat berbeda dengan keadaan ramai di dalam ruangan. Jika saja di luar terlalu banyak keluhan yang terdengar, di dalam ruangan terlalu banyak sorakan bergembira saat ini. Ya, karena memang di dalam terdapat satu acara yang di harus di hadiri kedua keluarga, yaitu pernikahan.
"Kenapa kamu nangis?"
"Hiks, harus nya hari bahagia ini ada di tangan Dudut" isak tangis yang kecil itu hanya terdengar oleh orang yang di samping saja. Karena memang mereka berada di tengah para hadirin yang datang.
"Yaudah, doa kali ini kita berdoa bersama untuk Sinka di alam sana, agar kebahagian ini berpindah pada nya disana" mengusulkan penyimpangan dalam memanjatkan doa, seorang sepasang yang sudah sah dalam nama Tuhan sudah seharus nya berdoa untuk rumah tangga nya, bukan untuk orang yang sudah meninggal.
"Kalian adalah dua yang di persatuan dalam satu tubuh, satu tulang dan juga satu hidup. Mari lah kedua anak ku kita berdoa untuk kelancaran rumah tangga kalian yang sudah Sah" sang pemimpin jalan nya pernikahan ini meminta agar tangisan yang Naomi lakukan berhenti sejenak untuk berdoa, semua hadiri begitu sangat di kelabui oleh dua insan ini yang menangis bukan karena terharu, melainkan karena kesedihan yang begitu saja.
Kedua mempelai yang sesama memakai gaun, yah memakai gaun. Pernikahan yang hanya di hadiri oleh keluarga besar serta teman-teman kedua nya saja. Begitu sangat tertutup di lakukan, karena pernikahan seperti ini terlalu terlarang untuk di lakukan, maka mereka harus melakukan nya diam-diam. Dan pernikahan ini pun di lakukan dengan terpaksa karena permintaan seseorang yang lebih dulu di panggil Tuhan.
"Sinka hik...hiks kamu harus kuat"
"C..Ci, ak.ku sudah gak kuat" keberadaan saat ini di rumah sakit yang sudah beberapa hari di naungi nya, sakit parah seseorang ini mampu membawa satu keluarga berada di sana. "Kak Veh" yang di panggil hanya tersenyum tipis untuk meyakinkan bahwa diri nya baik-baik saja, dan lalu menunduk untuk mendengar apa yang akan di bicarakan. "Me..nikah lah de..dengan Cici" yang ada di ruangan pun merasa kaget mendengar nya. "Di..dia Orang baik"
Ve adalah kekasih Sinka, dimana hubungan mereka yang terjalin cukup lumayan lama. Tapi semua harus terselesaikan karena perpisahan yang berbeda Alam, Cici Sinka bernama Naomi, dimana kakak satu-satu nya yang selalu menjaga nya sedari kecil. Permintaan itu di pikirkan hanya sesingkat karena Kedua keluarga hanya ingin melihat Sinka yang notabe nya bener-bener sangat baik keluarga Ve kenal itu merasa senang karena permintaan nya sudah terkabul.
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Veomi
Fanfictionkumpulan cerit-cerita yang gak jelas. Alur nya aneh. Kalian kalo mau baca pikir-pikir dulu. Soal nya random semua...