Haiiii gaess. Veomi loverss wkwk. Nih, kan kemarin ada yg req si Kupu-Kupu. Nah, jadi ane sedikit ada ide. Dari pada author gk nemu ide sama sekali, jadilah author berniat melanjutkan cerita ini. Gimana?
Inti nya, disini mh lapak Veomi kalo kalian nyari pair lain yang kaga bakal ada. Gak tau kenapa author orang nya Veomi harga mati. Kalo kalian harga apa? Wkwk.
Dibaca dulu, terus langsung coment yah heheh...
............
Cklek.
Pintu terbuka. Ve masuk membawa kresek ditangan nya. Ve habis dari mini market depan membeli stok susu hamil Naomi yang sudah habis. Baju Ve sedikit basah karena diluar sedang hujan deres. Namun Naomi diam saja tentang basah nya baju Ve. Entah apa yang sedang Naomi pikirkan.
Kini Ve sedang membuat kan susu untuk Naomi dan Naomi hanya duduk memperhatikan dengan tatapan sendu nya. Harus nya Naomi seneng Ve begitu perhatian pada nya, tapi kenapa Naomi memasang wajah seperti itu. Bener-bener tidak mensyukuri.
"Kita udahan"
Ve yang sedang mengaduk susu nya perlahan memelan. Ve kaget dengan ucapan Naomi. Ve masih belum yakin jika Naomi berbicara demi kian. "Hubungan kita cuk-
"Kamu minum dulu ya" ucapan Naomi dipotong dengan suara lembut Ve. Naomi mengambil gelas nya lalu diletakan nya kembaki ke atas meja.
"Aku harus ngomong"
"Gak ada yang perlu diomongin!"
Naomi menarik tangan Ve saat Ve berdiri dan siap masuk kamar. Ve membuang pandangan nya, Ve sangat tidak suka tatapan mata Naomi saat ini. Begitu tersirat kepedihan dalam sorot mata nya.
"Cukup sampai sini kamu jadi anak pembangkang Ve" Ve masih enggan menoleh. "Kamu harus nurut sama Papi kamu. Kamu harus terima perjodohan itu, Ve" kali ini Ve menoleh dengan wajah kaget nya. Dari mana Naomi tau tentang prihak perjodohan itu.
"Aku udah tau semua nya. Aku gak pantas bersandang dengan kamu, aku cuma si kupu-kupu malam yang biasa hidup dari putik ke putik. Dan hati kamu itu memang gak pantas untuk aku"
"Dengerin aku!" Ve mencengkram kuat lengen Naomi hingga Naomi merintih kesakitan. "Apa yang kamu ragukan dari aku?! Jelaskan, dari awal kita berjuang sama-sama untuk meminta orang tua ku menoleh. Dan pada saat mereka mendukung, kamu seenak nya bilang pisah. Hah!"
"Ibu kamu! Buka orang tua kamu, hanya ibu kamu yang merestui kita!"
"Terus apa yang kamu ragukan. Kita bisa membujuk Mami, kenapa kita gak bisa bujuk Papi!"
Naomi sudah menangis. Bukan karena sakit cengkraman Ve, namun setiap kata yanh diucapkan nya itu sangat tidak ingin dikeluarkan. Naomi pun enggan berpisah dengan Ve. Kebaikan serta cinta yang Ve kasih untuk nya, bener-bener membuat Naomi jatuh hati. Kini Ve terdiam dengan nafas nya yang memburu. Namun suara Bell membuat Ve harus meredakan emosi nya. Malu sama tamu.
Ve membuka pintu dan ternyata sang Mami yang datang. Ibu dari Ve heran dengan raut wajah anak nya. Dengan mendorong tubuh Ve, sang Mami langsung masuk. Dan betapa kaget nya melihat Naomi sedang menangis. Ibu Ve berbalik badan dan berjalan ke arah Ve.
Plak. Tamparan keras mengenai pipi kanan Ve. Ve kaget, kenapa sang ibu berani sekali menampar nya, dan ini adalah tamparan pertama yang Ve terima dari sang ibu. "Mami sudah pernah bilang. Jangan pernah buat Naomi nangis. Kandungan Naomi masih awam, gimana kalo kenapa-napa. Gimana sih kamu!!"
Ve menatap datar sang Mami. Tanpa kata Ve masuk kedalam kamar. Sedangkan sang Mami langsung duduk dipinggir Naomi dan merengkuh tubuh Naomi. Mengusap nya dengan lembut. Naomi membenarkan perkataan Ve, diri nya dan Ve tidaklah gampang untuk memperjuangkan cinta mereka, apa lagi untuk meminta restu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Veomi
Fanfictionkumpulan cerit-cerita yang gak jelas. Alur nya aneh. Kalian kalo mau baca pikir-pikir dulu. Soal nya random semua...