Warning!!
Author mau bilang. Author gk bosen-bosen buat bilangin. Kalian jangan baca cerita author kalo emang kalian gak suka sama cerita nya. Author gk akan gimana-gimana kalian gak suka sama cerita author. Toh disini author cuma mau nuangin ide yang emang lagi muncul di kepala author.
Dan buat kalian yang baca cerita, tolong jangan disamain sama dunia nyata. Disini hanya cerita fiksi yang memang gak akan bisa nyata, disini tempat karya para author penulis lain nya. Dan kalian kalo lagi patah hati, tolong jangan disamain sama cerita disini. Dan tolong juga, kalo emang ada ganjalan pada cerita dan mau comen, tolong berikan masukan yang memang sopan dan bermutu. Kalo mau kasih saran gak usah pake kata kasar juga.
Sekali lagi author saranin, kalo masih gak bisa nangkep cerita disini. Mending ga usah baca deh. Kalo lagi patah hati, sono tenangin dulu. Dari pada maki-maki gak jelas. Kalian gak tau pusing nya bikin alur yang memang harus bikin kalian mau baca itu seperti apa. Jadi tolong haragin cerita nya walau pun itu tidak dalam level kalian.
Maaf author baru muncul lagi, semenjak kejadian komentar itu author sedikit males lagi buat nulis. Author udah kaya diteror aja sama tuh akun, sampe disumpahin dia doain. Tapi author mikir, kalo ladenin orang ky gitu ga akan habis. Author masih punya kalian yang masih terus nunggu cerita absurd author. Maaf ya dan terimakasih buat suport kalian yang udah bikin semangat kembali author..
Sudah sedikit lama kejadian itu. Di mana Ve yang berhasil meluluhkan semua orang, walaupun dengan darah bibir nya yang menjadi korban. Bagi nya, itu adalah bukti diri nya telah bener-bener berjuang. Ia memperjuangkan seseorang yang memang pantas untuk diperjuangkan untuk hidup nya. Karena ia yakin, dunia ini terlalu menuntut dengan segala tindak manusia yang dianggap nya paling benar.
Kejadian itu sudah dua tahun lalu. Kini Ve sudah menjadi milik Naomi. Eh, belum!! Karena setelah kejadian itu Ve belum bener-bener belum mengambil Naomi dari ayah nya. Hak Naomi masih pada ayah nya, Ve belum menautkan doa kepada Tuhan dan negara. Entah apa alasan Ve sehingga diri nya belum menjadikan Naomi pasangan hidup nya. Walaupun raga Naomi sudah satu atap dengan Ve namun Naomi masih belum sah menjadi pasangan Ve. Bahkan Ve masih terpisah ranjang dengan Naomi.
"Apa yang membuat mu ragu untuk itu, Nak?"
Pertanyaan yang setiap hari menjadi makanan Ve. Setiap hari pula wanita yang melahirkan Ve ini terus menanyakan perihal alasan nya itu. Namun sayang, tidak ada alasan yang memuaskan dari mulut Ve. Ve hanya menjawab, Tuhan yang belum memberikan nya waktu yang tepat. Hei, selama ini ia masih ragu kah.
"Ma, Ve janji. Ve segera akan mempertanggung jawabkan atas hak Naomi dan Mira. Tapi gak waktu dekat, Ma"
Itu lah alasan Ve setiap hari nya. Padahal semuanya sudah merestui, bahkan Papa dari Naomi sudah menyuruh nya pergi ke Negara yang akan menjadi saksi kisah mereka. Namun Ve beralasan, jika Negara ini masih mempunyai manusia yang berbaik hati dan berhati Nurani. Ve masih belum siap jika harus pergi kembali dari rumah.
"Apa kamu gak kasihan dengan Naomi? Apa kamu tega liat Naomi seperti itu setiap hari nya, dia manusia yang butuh kasih sayang dari orang yang disayang nya, Ve" mungkin Ibu baru mengetahui dengan sikap Naomi. Padahal Ve sudah sering dengan sikap Naomi pada saat dirinya berada dikota jauh itu.
Bukan jawaban yang Ve beri, helaan nafas yang sudah sering ibu nya dengar. Seakan Ve ini mempunyai masalah besar. "Mama gak tau semua nya"
"Maka dari itu Ve, kamu bisa kasih tau Mama agar kamu gak berjuang sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Veomi
Fanfickumpulan cerit-cerita yang gak jelas. Alur nya aneh. Kalian kalo mau baca pikir-pikir dulu. Soal nya random semua...