Sabar II

1.4K 88 14
                                    


Hai semua. Sehat kan? Kalian harus jaga kesehatan ya, harus jaga kondisi badan. Sekarang lagi musim banget yang virus-virusan.

Author bawain cerita konyol Veranda Nih, siapa yang greget peran Veranda disini.

Awas typo

....

Malam ini disatu tempat di negeri kincir angin begitu sangat ramai. Begitu banyak nya orang-orang. Kerlap-kerlip lampu berwarna menyala. Bahkan alunan music mampu meliukan tubuh semua insan. Padahal hanya dua orang saja yang sedang berbahagia, mungkin untuk keadilan, semua nya harus ikut serta untuk bahagia.

Disemua kesibukan orang untuk berjoget ria, ada seorang yang sedang sibuk dengan makanan nya. Ia terus memilah semua menu yang ada dikelilingi nya. Ia bingung, bahkan ia harus berfikir keras dengan makanan nya. Semua makanan ini sangat tidak boleh dimakan oleh nya, jika diri nya tidak makan. Bisa mati kelaparan.

"Rupanya anda sedang kebingungan?" Orang itu menoleh.

"Kamu dari Indonesia?"

"Saya kerabat nya Kinal. Tentu saja saya dari Indonesia" orang itu hanya mengangguk dan kembali fokus pada menu. "Ternyata kamu orang Indonesia yang mencintai sekali produk halal"

"Maksud nya?"

"Iya, aku tau kamu milih sampe kaya gini. Ini kan semua nya makanan terbuat dari daging Anjing dan sebagian nya daging Babi"

"Engga juga kok. Emang saya gak biasa aja makan, makanan kaya gini"

"Memang nya selama di belanda anda makan apa saja selain makanan seperti ini?" Ve tersenyum manis pada nya.

"Maap, saya bukan narasumber tersangka. Jadi anda gak berhak untuk bertanya" setelah mengucapkan itu Ve pergi ke lain tempat. Sedangkan orang itu sudah berdecak kesal dengan tingkah Ve. Orang itu aja kesel sama tingkah Ve. Apa lagi Naomi?

Saat Ve sudah mengambil makan nya. Ve dibuat terdiam dengan wajah sendu nya, Ve mengecap jari nya yang tersisa coklat. Ve menunduk lalu menghembuskan nafas pasrah, Ve berbalik badan mencari tempat duduk. Perut lapar nya Ve seketika hilang, kini berubah jadi kesal.

Dalam keramaian Ve merasakan kesepian. Harusnya Ve menolak ajakan Naomi untuk datang ke acara pesat pernikahan Kinal. Jika saja Ve menolak, Ve tidak akan melihat pemandangan ini. Dimana Naomi dan Frieska sedang menggendong anak nya satu-satu, dan disitu banyak sekali orang yang memuji bocah kembar itu.

Sedih nya Ve, karena Ve bukan yang ada diposisi Frieska. Harus nya Ve yang menggendong, bukan orang yang selama ini ia cemburuin. Kalo kaya gini, Ve semakin cemburu dengan teman satu negara nya itu.

.

Kini pasangan serta dua anak nya sudah sampai rumah. Selama pesta berlanjut, tidak ada sama sekali kata bahagia untuk Ve. Bahkan selama berjalan nya acara, Ve menghindar dari keramaian. Bahkan Ve pun selalu diam jika ditanya Naomi.

"Kamu kenapa?" Ve hanya menggeleng dan menggendong Julian yang sudah tertidur untuk masuk ke dalam kamar.

Naomi heran tidak biasanya Ve bertingkah seperti ini. Memang Naomi masih belum paham betul dengan sifat Ve, jadi mana bisa Naomi mengetahui penyebab murung nya Ve.

Ve langsung membersihkan diri nya untuk cepat segera tidur. Bagi nya, malam ini begitu membuat diri nya capek. Capek hati serta capek pada tubuh nya. Mungkin dengan tidur Ve bisa merilekskan kedua nya.

"Kamu kenapa sih?" Ve masih saja bungkam dan memilih untuk mengganti baju nya dengan kaos serta celana pendek. "Kalo kamu gak suka aku ajak ke acara Kinal. Kenapa gak ngomong dari awal!" Ve terdiam. Mungkin sudah biasa bagi Ve dengan marahan Naomi. Tapi entah malam ini ucapan Naomi mampu membuat hati nya nyeri.

VeomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang